Tujuan Finansial

SATUHARAPAN.COM – ”Dengan  sudah menentukan tujuan, maka setengah perjalanan kita sudah selesai.” Demikian sebuah kalimat bijak. Ya, tentunya dapat menentukan arah tujuan  sangatlah berguna bagi kehidupan manusia.

Saya mempunyai dua contoh mengenai pentingnya tujuan finansial. Saya akan pakai dalam hal investasi demi masa depan. Contohnya Si A dan Si B. Mereka saling berteman dan mempunyai pekerjaan dengan bayaran gaji yang baik. Namun dalam hal peruntukan gaji bulanan mereka, keduanya mempunyai gaya yang berbeda. Si A adalah tipe orang yang selalu ingin menikmati hidup tanpa ingin dipusingkan dengan urusan masa depan. Sedangkan Si B adalah orang yang selalu memperhitungkan setiap langkahnya dengan tujuan.

Setiap bulan setelah gajian, Si A akan menggunakannya untuk hal-hal yang menyenangkan menurut dirinya. Memang dia punya produk investasi yang dia bayar setiap bulannya, tetapi dia tidak pernah mengukur untuk apa dia berinvestasi. Si A tidak tahu tujuan investasinya.  Bahkan tanpa disadari, Si A tidak pernah tahu ke mana gaji bulanannya habis.

Si B punya gaya yang berbeda. Uang yang masuk dan uang yang keluar tercatat dengan rapih. Setiap uang yang keluar ada tujuannya.  Setiap gaji bulanannya dia gunakan 20 persen untuk tabungan dan investasi,  40 persen untuk kebutuhan pribadi, 30 persen untuk bayar cicilan rumah dan 10 persen untuk kegiatan keagamaan.

Dari kedua kisah ini kita semua pasti paham bahwa kehidupan Si B akan lebih baik untuk 10 ataupun 20 tahun ke depan karena dia telah mempersiapkan segalanya dengan menentukan tujuan finansialnya. Namun, seberapa banyak dari kita yang paham dan juga menjalaninya? Kita tidak bisa mengikuti arus hidup dan sampai pada tujuan bila di tengah perjalanan kita telah tenggelam di dasarnya.

Editor: ymindrasmoro

Email: inspirasi@satuharapan.com