Tujuh Warga Jepang Tewas Tragedi Bangladesh
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga, mengatakan sebanyak tujuh orang menjadi korban akibat penyerangan di restoran kawasan elit Dhaka, ibu kota Bangladesh, hari Jumat (1/7) malam dan kelompok ekstremis ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden tragis tersebut.
“Staf kedutaan besar membenarkan tujuh jenazah korban yang dibawa ke rumah sakit oleh pemerintah Bangladesh merupakan warga negara Jepang,” kata dia dalam konferensi pers di Tokyo pada hari Sabtu (2/7).
Ketujuh korban terdiri dari lima pria dan dua perempuan, kata Suga. Ia menambahkan bahwa mereka merupakan staf proyek pembangunan di Bangladesh sebagai bagian dari kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang dikelola pemerintah Jepang.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan turut berduka atas tragedi tersebut.
“Saya merasa sangat marah begitu banyak orang tidak berdosa kehilangan nyawa mereka akibat terorisme yang keji dan jahat.”
“Saya mengecam keras karena hal ini melanggar nilai-nilai universal yang dijunjung tinggi oleh masyarakat dunia,” tegas Abe.
Sebelumnya, sejumlah pria bersenjata membunuh 20 orang, sebagian besar warga asing dan menyandera 13 orang pada sebuah kafe di distrik Gulshan, zona diplomatik ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada hari Jumat (1/7) malam.
Beberapa media di Bangladesh menyebutkan penyerang ada tujuh orang dan enam di antara mereka tewas, sedang satu orang ditahan. Para korban, menurut The Telegraph, kebanyakan berasal dari Italia dan Jepang dan mereka dibunuh dengan senjata tajam. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...