Tunisia Tutup Perbatasan dengan Libya Selama 15 hari
TUNIS, SATUHARAPAN.COM - Tunisia pada hari Rabu (25/11) mengumumkan pihaknya menutup perbatasannya dengan Libya selama 15 hari menyusul tragedi pengeboman bus mematikan di Tunis yang diklaim oleh kelompok Islamic State (ISIS).
Dewan Keamanan Nasional, dikepalai Presiden Beji Caid Essebsi, memutuskan menutup perbatasan mulai tengah malam dengan “memperketat pengawasan di perbatasan maritim dan di bandara,” menurut sebuah pernyataan.â
Ribuan warga Tunisia pergi ke Libya, serta Irak dan Suriah, untuk bertempur dengan ekstremis ISIS, menurut otoritas.
Dewan Keamanan juga memutuskan “menggencarkan operasi pemblokiran situs (Internet) yang berkaitan dengan terorisme,” ungkap pernyataan itu.
Dan otoritas akan “mengambil langkah mendesak menyangkut orang yang kembali dari daerah konflik, sesuai dengan undang-undang antiteroris,” imbuh dewan itu tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Dewan Keamanan juga mengumumkan pemerintah akan merekrut 3.000 agen tambahan di Kementerian Dalam Negeri tahun depan, serta 3.000 tentara. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...