Turki Bantah Tudingan Kirim Tentara ke Suriah
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Pemerintah Turki membantah klaim bahwa pihaknya telah mengirim tentara ke Suriah utara, tempat rezim yang didukung oleh pasukan udara Rusia itu meluncurkan serangan besar-besaran, menurut kantor berita nasional Anatolia pada hari Senin (15/2), mengutip Menteri Pertahanan Ismet Yilmaz.
“Itu tidak benar,” kata Yilmaz di hadapan parlemen pada hari Minggu malam (14/2), ketika ditanya tentang apakah tentara Turki melakukan intervensi dalam pertempuran di Provinsi Aleppo, Suriah.
“Militer Turki tidak berniat melakukan intervensi di Suriah,” tambahnya.
Pemerintah Suriah mengklaim bahwa pada hari Sabtu 12 truk pick-up yang dilengkap dengan senapan berat serta amunisi melintas ke Suriah dari Turki melalui perbatasan Bab al-Salama.
Truk-truk tersebut “ditemani dengan sekitar 100 orang bersenjata, beberapa di antaranya adalah pasukan Turki dan tentara bayaran,” menurut kantor berita nasional SANA Suriah, mengutip pernyataan dari Kementerian Luar Negeri.
Artileri Turki menghantam beberapa target milisi Kurdi pada akhir pekan ini, dengan Ankara menekankan bahwa langkah itu diambil untuk membalas serangan yang datang ke arah mereka.
Rezim di Damaskus mengecam Ankara atas penembakan tersebut dan mendesak Amerika Serikat untuk bertindak.
Sementara itu, Arab Saudi mengatakan telah mengerahkan pesawat-pesawat tempur ke pangkalan Turki guna “mengintensifkan” operasinya terhadap kelompok ISIS di Suriah.
Yilmaz mengatakan sebuah keputusan sudah diambil bersama Arab Saudi untuk mengerahkan empat jet F-16.
“Pesawat tersebut belum tiba hari ini tapi mungkin besok. Sebuah perjanjian telah dicapai untuk sementara ini,” ujarnya.
Polisi Bentrok dengan Demonstran Pro-Kurdi di Istanbul
Sementara itu, Polisi Turki pada hari Minggu (14/2) bentrok dengan demonstran pro-Kurdi di sebuah distrik rawan konflik di Istanbul, melukai sedikitnya dua orang, kata seorang fotografer AFP dan beberapa laporan.
Demonstran di distrik Gazi di Istanbul – dikenal sebagai benteng antipemerintah – menggelar protes terhadap operasi militer di wilayah tenggara yang didominasi Kurdi. Aktivis mengatakan operasi tersebut menyebabkan puluhan warga sipil tewas.
Polisi tiba dengan kendaraan lapis baja dan melepaskan gas air mata, sementara demonstran yang terluka dibawa dengan memakai tandu, kata fotografer itu.
Beberapa laporan media pro-Kurdi menyebutkan bahwa sedikitnya dua orang terluka dan polisi menggunakan peluru tajam. Namun, laporan itu belum dikonfirmasi oleh sumber resmi.
Angkatan darat melancarkan serangan selama sebulan terakhir untuk mendesak militan Partai Pekerja Kurdi (Partiya Karkeren Kurdistane/PKK) dari benteng mereka di wilayah tenggara, dengan didukung jam malam. Namun, orang-orang yang terlibat dalam operasi tersebut mengatakan serangan itu juga merenggut banyak nyawa. (AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Putin Bantah Rusia Kalah di Suriah, Sebut Akan Bertemu Assad
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada Kamis (19/12) bahwa Rusia be...