Turki Diprotes Atas Penangkapan Wartawan
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM – Ratusan anggota parlemen dan wartawan mengadakan ‘’pawai '30 langkah’’ di kota Istanbul, Turki, pada Sabtu (26/12). Mereka memprotes penangkapan wartawan media setempat, Cumhuriyet, yang telah ditahan selama 30 hari.
Sejumlah wartawan Cumhurriyet ditahan karena mempublikasikan kisah tentang truk milik pemerintah yang membawa senjata untuk diberikan kepada militan di Suriah.
Mereka berkumpul di lapangan Tünel di distrik BeyoÄlu, Istanbul, berbaris untuk memprotes penangkapan wartawan, termasuk pemimpin redaksi harian Cumhuriyet, Bisa Dundar dan kepala biro Ankara, Erdem Gül, seperti dilaporkan kantor berita Turki, Anadolu.
Mereka meneriakkan slogan "jurnalisme tidak dapat diadili" untuk menekankan situasi yang dialami jurnalisme di Turki. Kelompok itu mengatakan semua wartawan yang dipenjara harus dibebaskan. Mereka mengibarkan spanduk bertuliskan "kebebasan untuk wartawan yang dipenjara" dan "tidak peduli apa pun, kami akan melakukan tugas kami."
Istri Dündar dan Gül, Dilek Dündar dan Asli Gül, membacakan surat wartawan terkemuka itu yang ditulis dipenjara pada demonstrasi di mana wartawan Cumhuriyet lainnya juga mengambil bagian dalam.
Di antara demonstran ada Sekjen Partai Rakyat Republik (CHP), Gürsel Tekin, Wakil Kepala CHP, Sezgin Tanrikulu, dan anggota parlemen dari CHP, ââBarıŠYarkadaÅ.
Mereka menyampaikan pernyataan pers atas nama kelompok dan menegaskan permintaan massa agar Dündar dan Gül diadili tanpa penahanan dan meminta semua wartawan yang dipenjara harus dibebaskan.
Dündar dan Gül ditangkap pada 26 November terkait laporan tentang truk milik pemerintah Turki yang mengirim senjata untuk militan Suriah di dekat perbatasan Turki- Suriah. Truk-truk dilaporkan miliki Organisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki. Laporan itu dipublikasikan pada Cumhuriyet pada bulan Januari.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...