Turki Dituduh Serang Pemberontak Suriah YPG
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, mengatakan Unit Perlindungan Rakyat (YPG) dari kelompok pemberontak Suriah yang berada di Suriah utara akan menjadi sasaran serangan Turki, sampai mereka bergerak ke sebelah timur Sungai Efrat.
Cavusoglu pada hari Senin (29/8) mengatakan bahwa tujuan operasi yang disebut Perisai Efrat itu untuk membersihkan kota Jarablus di Suriah utara dari kelompok Negara Islam Irak dan Suraih (NIIS atau ISIS), seperti dikutip media Turki, Hurriyet.
Namun berbagai pihak menuduh bahwa serangan Turkui di Suriah utara menargetkan YPG. Amerika Serikat menyerukan Turki, sekutu dalam NATO, agar selaras dalam melawan ISIS, dan menghentikan pertempuran satu sama lain di Suriah utara.
Dalam sebuah pernyataan tertulis, hari Senin, Sekretaris Pers Pentagon, Peter Cook, seperti dikutip AP, menyebutkan bahwa bentrokan di selatan kota Jarabul di tepi Sungai Efrat "tidak dapat diterima" dan hal itu merupakan sumber "keprihatinan yang mendalam."
AS menyatakan tidak mendukung serangan udara Turki, dan tembakan meriam dari pejuang Kurdi Suriah yang didukung AS, atau serangan Kurdi terhadap pasukan Turki, di wilayah di mana ISIS tidak ada lagi.
Amerika Serikat meminta Kurdi Suriah untuk menarik kembali ke sisi timur Sungai Efrat, sesuai dengan jaminan yang diberikan AS kepada Turki, dan Cook mengatakan bahwa "sebagian besar telah dilakukan."
Menembaki YPG
Kepala juru bicara YPG, Redur Xelil, seperti dikutip Reuters, mengatakan bahwa kendaraan lapis baja Turki yang sedang berpatroli di daerah itu menembaki para pejuang YPG. Hal itu terjadi di antara kota Qamishli yang dikendalikan Kurdi dan kota Amouda di Provinsi Hasaka.
Namun sumber militer Turki pada hari Senin membantah bahwa tentaranya menembaki pasukan YPG Kurdi Suriah di Provinsi Hasaka. YPG mengatakan salah satu pejuang mereka terluka oleh tembakan dari pasukan Turki di sepanjang perbatasan.
"Ini sama sekali tidak benar," katasalah satu sumber, dan menambahkan bahwa tidak ada operasi oleh militer Turki di dekat Provinsi Hasaka.
Menlu Turki, mengatakan, "Mereka (YPG) harus bergerak ke sisi timur Sungai Efrat sesegera mungkin, karena mereka telah mengumumkan sebagaimana janji Asi." Komentar itu dikeluarkan setelah Komandan Pembebasan Tentara Suriah (FSA) mengatakan mereka akan menargetkan unit YPG, termasuk di Manbij.
Warga Arab Suriah yang tinggal di wilayah Manbij juga telah mengungsi. Dan menteri mengatakan kawasan itu tidak akan menjadi sasaran serangan.
Turki sendiri sejauh ini menolak YPG Kurdi, terkait dengan masalah dalam negeri dengan kelompok pemberontak Kurdi. Turki menganggap YPG sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang di negeri itu.
PKK telah berjuang selama tiga dekade untuk mendapatkan otonomi di wilayah tenggara Turki, di mana sebagian besar warga Kurdi berada.
Washington menganggap PKK sebagai organisasi teroris, namun mendukung milisi YPG dalam memerangi ISIS.
Editor : Sabar Subekti
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...