Turki: Hubungan dengan Jerman Terancam Jika Sebut Genosida Armenia
BACA JUGA:
IZMIR, SATUHARAPAN.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, memperingatkan Jerman akan membahayakan hubungan kedua negara jika mengadopsi resolusi parlemen yang mengakui pembantaian Armenia oleh pasukan kekaisaran Ottoman Turki sebagai genosida.
"Jika (Jerman) masuk dalam permainan tersebut, akan membahayakan hubungan masa depan kita, hubungan diplomatik, ekonomi, politik, komersial dan militer antara kedua negara," kata Erdogan kepada wartawan di Provinsi Izmir, hari Selasa (30/5).
"Saya percaya semua ini akan dipertimbangkan kembali," kata Erdogan seperti dikutip AFP.
Majelis rendah parlemen Jerman mengagendakan pemungutan suara pada hari Kamis tentang resolusi lebih pembantaian, dengan teks menyebutkan kata "genosida" yang sangat dikhawatirkan pihak Ankara.
Erdogan mengatakan bahwa dia telah berbicara melalui telepon dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, untuk memperingatkan kekhawatiran tentang pernyataan dalam resolusi.
Dia menyebutkan menyebut hubungan kedua negara "pada tingkat tertinggi," tetapi Turki akan mempertimbangkan langkah-langkah timbal balik setelah pemungutan suara pada hari Kamis. "Kami akan melakukan evaluasi yang diperlukan setelah pemungutan suara," kata Erdogan.
Namun dia menambahkan, "Saya ingin Anda tahu bahwa hal itu (resolusi Jerman) tidak mengikat di bawah hukum internasional."
Pemerintah Turki telah lama melobi sekutu Barat untuk tidak mengakui pembunuhan terhadap warga Armenia di kekaisaran Ottoman Turki sebagai genosida. Namun banyak pihak telah menyebutkan genosida, terutama pada tahun lalu bertepatan dengan 100 tahun tragedi itu.
Parlemen Uni Eropa dan Kongres Amerika telah menyebutkan bahwa pembantaian itu sebagai genosida. Pihak Armenia mengatakan sekitar 1,5 juta orang tewas antara tahun 1915 dan 1917 dalam serangan genosida yang menargetkan warga Armenia oleh pejabat Ottomanuntuk menghabisi mereka dari Anatolia.
Sementara Turki modern menegaskan jumlah orang Armenia dan Turki yang tewas dalam tragedi itu sebanding dengan ketika Armenia memihak pasukan Rusia dalam Perang Dunia I.
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...