Turki Khawatirkan Perang Rusia-AS di Suriah Meluas
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Turki mengatakan pihaknya khawatir dunia akan tergelincir ke dalam konflik global jika perang proksi di Suriah terus berlanjut sementara Rusia dan Amerika Serikat (AS) terus bertentangan dalam konflik tersebut.
“Jika perang proksi ini terus berlanjut, saya tegaskan, bahwa AS dan Rusia akan sampai pada pertempuran yang sesungguhnya,” ungkap Wakil Perdana Menteri Numan Kurtulmus dalam sebuah wawancara dengan kantor berita resmi Anadolu, hari Rabu (12/10).
Kurtulmus memperingatkan bahwa konflik Suriah telah mengarahkan dunia “ke gerbang perang regional cukup dahsyat atau global.”
Sementara Turki dan sekutu Barat mereka menyerukan pengunduran diri Presiden Suriah Bashar al Assad, Moskow menjadi pendukung utama rezim di Damaskus bersama dengan Iran.
Ankara merupakan bagian dari koalisi pimpinan AS yang menargetkan kelompok ISIS dengan sejumlah serangan udara, tetapi mereka juga mendukung gerilyawan oposisi Suriah yang ingin merebut kembali wilayah dari kelompok ekstremis itu sejak 24 Agustus.
Ketegangan antara Moskow dan Washington kian meningkat dalam sepekan terakhir saat AS menarik diri dari perundingan terkait konflik Suriah dan menuduh Rusia mendukung sejumlah serangan.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry pekan lalu menyerukan penyelidikan terhadap kejahatan perang setelah menuduh Moskow dan rezim secara sengaja mengebom rumah sakit saat serangan yang didukung Rusia di Aleppo terus berlanjut.
Hubungan antara kedua negara sudah berada di tingkat terendahnya sejak Perang Dingin karena konflik di Ukraina, dengan Rusia sebelumnya pada bulan ini mengatakan pihaknya menangguhkan penelitian gabungan dengan AS dalam proyek energi nuklir. (AFP)
Real Madrid Juara Piala Kontinental 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Real Madrid menjuara Piala Kontinental 2024 setelah membungkam Pachuca ti...