Turki Kirim Kembali Dubesnya ke Vatikan
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Turki mengumumkan keputusan duta besarnya di Vatikan, Mehmet Paçacı, kembali ke Vatikan, hampir 10 bulan setelah ditarik sebagai protes atas pernyataan Paus Fransiskus tentang genosida Armenia.
Paus mengatakan bahwa pembunuhan orang Armenia di Anatolia, Turki padaPerang Dunia I sebagai "genosida pertama abad ke-20."
Pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki yang dirilis pada Rabu (3/2) menyebutkan bahwa Vatikan menghargai usulan Turki pada tahun 2005 tentang masalah Armenia dengan membentuk komisi sejarah gabungan untuk menyelidiki pembunuhan pada warga Armenia pada 1915, pada era Kekasiran Ottoman.
Namun dikecam juga tentang kasus pembunuhan tahun 1977 terhadap Duta Besar Turki untuk Vatikan, Taha Carim, oleh anggota Tentara Rahasia Armenia untuk Pembebasan Armenia (ASALA), kata Kementerian Luar Negeri Turki.
BACA JUGA; |
Keputusan telah dibuat untuk mengembalikan duta besar kami untuk Vatikan, Mehmet Paçacı, ke kantornya, kata kementerian itu seperti diberitakan situs berita setempat, Hurriyet. Dubes itu diberi tugas berkonsultasi terkait pernyataan pada misa yang diadakan di Basilika Santo Petrus pada 12 April 2015.
Turki mengatakan berbagi rasa sakit dengan warga Armenia atas peristiwa itu, tetapi secara tegas menolak penggunaan istilah genosida. Alasannya, ratusan ribu Muslim dan Kristen tewas di kedua belah pihak dalam tragedi perang tersebut.
Paus Fransiskus memicu pertikaian diplomatik Vatikan dan Turki pada bulan April 2015, dengan menyebut pembantaian sekitar 1,5 juta orang Armenia pada 100 tahun lalu sebagai "genosida pertama abad ke-20."
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...