Turki Kritik AS Larang Piranti Elektronik dari 8 Negara Muslim
ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Turki menegaskan penentangannya terhadap larangan Amerika Serikat (AS) untuk membawa perangkat elektronik besar dalam penerbangan dari beberapa bandara di delapan negara berpenduduk mayoritas Muslim termasuk Turki, Rabu (22/03). Turki mengatakan itu menghukum wisatawan bukannya mengatasi masalah.
“Lebih baik mengambil langkah-langkah bersama terhadap mereka yang merupakan ancaman bukannya menghukum penumpang biasa,” kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu saat berkunjung ke Washington.
“Jika ada kekhawatiran mengenai keamanan, negara kita harus bekerja sama dan mengambil langkah yang diperlukan. Masalah ini tidak bisa diatasi dengan larangan,” imbuh Cavusoglu, yang dikutip kantor berita pemerintah Anadolu.
Inggris dan Amerika Serikat pada Selasa melarang penumpang dari sejumlah penerbangan dari Turki serta dari beberapa negara Timur Tengah dan Afrika Utara membawa laptop dan komputer tablet ke dalam kabin.
Cavusoglu menegaskan langkah “sementara” ini seharusnya diganti dengan langkah-langkah “permanen dan lebih efektif” tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
“Kekhawatiran Amerika atau sekutu-sekutu lainnya adalah kekhawatiran kami,” imbuhnya.
Larangan Amerika Serikat berlaku untuk delapan negara yaitu Yordania, Mesir, Turki, Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait dan Maroko.(Ant/AFP)
Editor : Eben E. Siadari
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...