Loading...
DUNIA
Penulis: Reporter Satuharapan 08:05 WIB | Rabu, 10 Agustus 2016

Turki Peringatkan AS Tidak Korbankan Hubungan Bilateral

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kiri) bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) di Konstantinovsky Palace, dekat Saint Petersburg, Rusia pada 9 Agustus 2016. (Foto: AFP)

ANKARA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Turki memperingatkan Amerika Serikat, supaya tidak mengorbankan hubungan bilateral antara kedua negara demi ulama Fethullah Gulen, yang dituding menjadi dalang upaya kudeta pada 15 Juli silam dan didesak untuk diekstradisi ke Turki.

Jika Amerika Serikat tidak memulangkan Gulen, mereka berarti akan mengorbankan hubungan dengan Turki demi seorang teroris,” ujar Menteri Kehakiman Bekir Bozdag hari Selasa (9/8) kepada awak media di ibu kota Ankara.

Turki berulang kali mendesak Washington untuk mengekstradisi Gulen (75) agar ulama tersebut dapat diadili atas upaya kudeta yang melibatkan faksi militer untuk menggulingkan Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Gulen dengan tegas membantah tudingan Ankara dan kuasa hukumnya pada Jumat pekan lalu mengatakan pemerintah Turki tidak mampu membeberkan bukti atas klaim tersebut.

Bozdag mempertanyakan bagaimana tanggapan AS jika ada orang yang terlibat aksi kekerasan di negara tersebut ditampung oleh Turki.

“Bagaimana jika ada upaya pembunuhan Presiden Barack Obama ketika beliau sedang berlibur bersama sang istri dan anak-anak beliau, jika Gedung Putih dibom, jika tank-tank digunakan untuk melindas warga, jika tentara menembaki warga dari helikopter dan teroris yang menjadi dalang semua hal itu berada di Turki.”

Upaya kudeta terjadi saat Erdogan berlibur bersama keluarganya di Turki selatan dan parlemen serta kawasan sekitar istana presiden dibom melalui udara.

Bozdag mengatakan jika AS tidak mengekstradisi Gulen, hubungan antara kedua negara akan dirugikan meski AS dan Turki merupakan negara sahabat.

Ke Rusia

Sementara itu Turki dan Rusia menyepakati perbaikan hubungan dan membuat kedua negara menjadi lebih dekat. November tahun lalu Turki menembak jatuh pesawat tempur Rusia di perbatasan Suriah yang membuat hubungan memanas. 

Erdogan hari Selasa menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Saint Petersburg membahas normalisasi hubungan. Putin tertarik memperbaiki keretakan dengan Turki dengan harapan menghidupkan kembali proyek-proyek ekonomi utama, termasuk pipanisasi gas alam ke Turki, dan memperluas pengaruh Rusia di Suriah. (AFP)


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home