Turki: Ribuan Ditangkap Karena Sebarkan Propaganda Teror di Medsos
ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Sekitar 1.734 orang ditangkap di Turki karena "menyebarkan propaganda teror" melalui media sosial, sejak kudeta gagal pada 15 Juli tahun lalu, menurut laporan kantor berita setempat, Anadolu.
"Polisi siber" bekerja mengidentifikasi tersangka yang membuat propaganda teror secara online. Sejauh ini telah menahan setidaknya 3.894 orang dari 22.088 yang diidentifikasi oleh polisi sejak upaya kudeta.
Sekitar 1.328 tersangka telah dibebaskan dalam hukuman percobaan, dan 1.734 telah ditangkap sampai sekarang.
Sebanyak 69.937 akun media sosial telah diidentifikasi diduga melakukan "propaganda untuk organisasi teroris atau tindakan teroris."
Sementara itu, 18.194 orang tersangka dilaporkan dan menunggu perintah penahanan dari jaksa. Sementara itu, polisi masih bekerja mengidentifikasi pemilik 47.849 akun media sosial, menurut pejabat, hari kamis (23/2).
Polisi juga telah mengidentifikasi orang-orang yang diduga membuat propaganda dari luar negeri dan telah memberitahukan pada pintu perbatasan untuk mendeteksi orang tersebut.
Sebelumnya, 948 orang ditahan, karena diduga memberikan dukungan untuk teror atau menyebarkan "propaganda teror" melalui media sosial setelah dua serangan bom di distrik BeÅiktaÅ dari Istanbul pada Desember 2016. Serangan itu menewaskan 46 orang, seperti dilaporkan kantor berita itu awal Februasi.
Pasukan keamanan Turki melakukan operasi di Turki antara 11 Desember 2016 dan 6 Februari, menargetkan tersangka yang diduga mendukung organisasi teror, menyebar "propaganda teror," dan "menghina pejabat negara atau pasukan keamanan" melalui halaman Facebook dan Twitter setelah serangan itu.
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...