Turki Selidiki Kematian Pendiri "White Helmets"
ISTANBUL, SATUHARAPAN.COM-Pejabat Turki menyatakan tekad mereka kemarin untuk menjelaskan kematian pendiri Helm Putih (White Helmets), James Le Mesurier, yang ditemukan di dekat rumahnya di Istanbul, hari Senin (11/11).
"Kantor kepala kejaksaan, polisi kami terlibat dalam berbagai upaya untuk menjelaskan insiden itu," kata Gubernur, Istanbul Ali Yerlikaya mengatakan kepada wartawan.
Sejauh ini, polisi Turki percaya bahwa dia jatuh yang menyebabkan kematiannya meskipun mereka masih menyelidiki insiden itu.
Istri Le Mesurier mengatakan dalam pernyataannya bahwa suaminya baru-baru ini mulai meminum pil tidur dan obat-obatan psikiatris karena gangguan stres. Disebutkan insiden itu terjadi pagi-pagi ketika dia sedang tidur. Telah dilaporkan bahwa polisi akan berbicara dengan istrinya untuk kedua kalinya.
Dilaporkan juga bahwa sebuah paket datang ke kantor Le Mesurier kemarin dengan nama seorang berkebangsaan Suriah Nihad Sarmini. Diungkapkan kemudian bahwa Sarmini membagikan sebuah tweet setelah kematian Le Mesurier, menyatakan belasungkawa. Dalam akun media sosialnya, Sarmini mengatakan bahwa ia berasal dari provinsi barat laut Suriah, Idlib.
Sementara Lembaga Kedokteran Forensik telah menyimpulkan otopsi, dan dilaporkan bahwa penyelidikan setelah otopsi akan memakan waktu setidaknya satu bulan untuk menyimpulkan.
White Helmets
Le Mesurier adalah pendiri dan CEO Mayday Rescue, yang mendirikan dan melatih White Helmets (Helm Putih), juga dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, sekelompok sukarelawan kemanusiaan lokal. Kantor berita Turki, Anadolu, melaporkan pria berusia 48 tahun itu telah pindah ke Turki bersama istrinya empat tahun lalu.
Helm Putih, yang dikenal secara resmi sebagai Pertahanan Sipil Suriah, yang membantu penyelamatan ribuan orang di daerah-daerah yang dikuasai oposisi selama bertahun-tahun pemboman oleh rezim Bashar Al-Assad dan pasukan Rusia dalam perang saudara di negara itu.
Namun pihak Rusia memberitakan bahwa kelompok ini berada juga di balik kelompok jihadis yang beroperasi di wilayah itu. Helem Putih bahkan pernah disebut masuk nominasi penerima penghargaan Nobel Perdamaian, namun gagal, karena berbagai kontroversi tentang kinerja kelompok ini
Mayday Rescue adalah organisasi nirlaba dengan kantor di Amsterdam dan Istanbul yang proyeknya didanai oleh PBB dan berbagai pemerintah.
Le Mesurier mengatakan kepada Al-Jazeera pada 2015 bahwa ia telah memulai pelatihan dan mendukung organisasi pada awal 2013 bersama para ahli penyelamat Turki, dimulai dengan "satu tim yang terdiri dari 20 orang."
Namun anggota parlemen Inggris menghubungkan kematian Le Mesurier dengan Rusia. Sementara itu, seorang anggota parlemen senior Inggris mengatakan bahwa ia "sangat prihatin" untuk mendengar tentang kematian Le Mesurier.
Pernyataan oleh Tom Tugendhat, ketua Komite Urusan Luar Negeri British House of Commons, datang sehari setelah kematiannya diungkapkan.
"Pekerjaan heroiknya dalam membela hak asasi manusia di Suriah dengan sedih telah menjadikannya banyak musuh, dan pejabat Rusia sering menuduhnya memiliki hubungan dengan organisasi teroris," kata Tugendhat seperti dikutip oleh Financial Times.
Dia menambahkan bahwa pejabat Inggris harus menjadi bagian dari penyelidikan, menurut harian Inggris. Kantor Luar Negeri dan Persemakmuran Inggris juga mengatakan "sangat sedih" dengan kematian Le Mesurier.
Rusia telah lama menuduh kelompok Helm Putih, nama informal kelompok yang dikenal sebagai Pertahanan Sipil Suriah, sebagai proyek oleh dinas intelijen barat untuk melemahkan sekutu rezim Assad di Suriah, menurut Financial Times.
"Badan intelijen telah memperingatkan terhadap pernyataan terus-menerus dari Rusia, tentang Le Mesurier atas dukungannya bagi kelompok penyelamat," menurut laporan The Telegraph. Mengutip pakar Suriah yang tidak disebutkan namanya, harian itu mengatakan bahwa Le Mesurier telah menghadapi "tekanan yang tak terbayangkan dan menargetkannya.
Editor : Sabar Subekti
KPK Tetapkan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, Tersangka Kasus...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Sekretaris Jenderal PDI Perju...