Turki Tahan 40 Anggota Sayap Kiri Terkait Insiden Penembakan
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Setidaknya 40 anggota kelompok sayap kiri telah ditahan di Turki menyusul serangan bersenjata pada Rabu (19/8) terhadap penjaga yang bertugas di luar Istana Istanbul yang bersejarah, kantor berita Turki melaporkan pada Kamis (20/8).
Serangan itu terjadi di tengah serangkaian pemboman yang dilakukan oleh kelompok militan sayap kiri yang menargetkan tentara di wilayah tenggara Turki, yang juga merupakan wilayah yang didominasi oleh militan Kurdi.
Tersangka militan yang ditahan pada Kamis (20/8) dilaporkan dari Marxist Revolutionary People’s Liberation Party Front, atau DHKP-C, kelompok militan Turki yang telah diklasifikasikan sebagai organisasi teroris dan bertanggung jawab untuk bom bunuh diri dan pembunuhan di seluruh negeri itu. Kebanyakan dari mereka ditahan di tenggara kota Mersin, di mana tersangka militan dari bagian lain Turki dilaporkan juga ditahan disitu. Meskipun ada juga penangkapan dilakukan di Istanbul, seperti yang dilaporkan oleh AFP.
Penangkapan besar-besaran itu dilakukan sehari setelah polisi Turki menahan dua militan yang diduga melakukan serangan bersenjata terhadap penjaga luar Istana Dolmabahce, yang merupakan objek wisata paling populer di Istanbul populer. DHKP-C mengaku bertanggung jawab melalui media sosial atas serangan itu.
Kelompok ini juga mengaku bertanggung jawab untuk serangkaian serangan terpisah dalam beberapa pekan terakhir, termasuk serangan terhadap konsulat Amerika di Istanbul. Ketegangan telah meningkat sejak seorang pembom bunuh diri dari kelompok Negara Islam, juga dikenal sebagai ISIS atau ISIL, menargetkan aktivis sayap kiri di kota Turki selatan Suruc dan membunuh 31 aktivis sayap kiri akhir Juli. Organisasi sayap kiri meminta pemerintah Turki bertanggung jawab atas kegagalan dalam menghentikan penyebaran ISIS di negara ini.
Setidaknya 2.500 orang telah ditahan sejauh ini sebagai tersangka ISIS, Kurdi dan sayap kiri militan di seluruh negeri, AFP melaporkan. Banyak dari mereka telah dibebaskan, berasal dari Partai Pekerja Kurdistan, organisasi militan sayap kiri Kurdi yang berjuang dalam pemberontakan selama puluhan tahun terhadap pemerintah Turki dengan tujuan mendirikan negara Kurdi yang otonom.
Pertempuran di Suriah telah membuat banyak kemajuan yang dibuat antara militan Kurdi dan pemerintah Turki dalam negosiasi untuk perdamaian jangka panjang dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam video yang dirilis Selasa (18/8), anggota dari ISIS, yang dikenal dengan nama Fatih Acıpayam (47), meminta pendukung kelompok militan untuk bangkit dan menaklukkan Istanbul ketika pemerintah Turki telah bersumpah untuk berjuang bersama AS yang memimpin koalisi anti-ISIS. (ibtimes.com)
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...