Turki Tahan Keponakan Pemimpin Kurdi Suriah

ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Turki telah menahan keponakan seorang politisi Kurdi Suriah yang berpengaruh, yang diinginkan oleh Ankara, kata keluarganya, hari Minggu (19/7).

Dalia Mahmoud Muslim adalah keponakan dari Saleh Muslim, yang dekat dengan pemerintahan semi-otonom Kurdi Suriah. Dia "diserahkan ke pemerintah Turki dan dinas intelijen mereka" setelah melakukan perjalanan ke wilayah tetangga Kurdi Irak enam bulan lalu untuk perawatan medis, kata ayahnya, Mahmoud Muslim.

Dia menulis di Facebook bahwa putrinya telah bersiap untuk kembali ke Suriah, tetapi kemudian dipindahkan ke tahanan Turki, dan itu "mengejutkan" keluarga.

Otoritas Kurdi Irak memikul "tanggung jawab atas penculikannya atau menyerahkannya kepada intelijen Turki," katanya, menambahkan bahwa kata-kata yang dikaitkan dengannya adalah "salah" dan diperoleh "di bawah tekanan."

Kantor berita resmi Turki, Anadolu, pada hari Sabtu melaporkan versi berbeda dari penahanannya. Mengutip sumber-sumber keamanan, dikatakan bahwa ia telah "menyerahkan diri" kepada pasukan keamanan Turki pada 15 Juli di provinsi selatan Turki.

Saleh Muslim sendiri sempat ditahan di Praha pada tahun 2018 dan Turki menuntut dia diekstradisi, berdasarkan surat perintah penangkapan yang dikeluarkan Ankara dua tahun sebelumnya sehubungan dengan serangan di Ankara yang menewaskan 29 orang pada Februari 2016. Dia menyangkal ada tautan ke serangan itu, dan dibebaskan.

Bangsa Kurdi membentuk pemerintahan semi-otonom mereka di bentangan luas Suriah timur laut yang berbatasan dengan Turki selama perang saudara yang sedang berlangsung.

Pemerintah dipandang dengan permusuhan oleh Turki, yang melihat milisi utama Kurdi Suriah, YPG, sebagai "teroris" dan cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang. Dan PKK telah mengobarkan pemberontakan selama tiga dekade di Turki.

Ayah Dalia Muslim mengatakan dia milik pasukan perempuan YPG, dan Saleh Muslim adalah ketua lama Partai Serikat Demokrat (PYD), sayap politik dari YPG. (AFP)

Editor : Sabar Subekti