Turki Tangkap 100 Staf dan Dokter RS Militer
Di sisi lain, Turki menarik 1.500 tuduhan hukum dalam kasus penghinaan Presiden dan Perdana Menteri.
ANKARA, SARTUHARAPAN.COM - Pemerintah Turki pada hari Selasa (2/8) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap sekitar 100 staf di rumah sakit pusat militer di Ankara, termasuk dokter. Hal itu sebagai bagian dari penyelidikan atas kudeta yang gagal bulan lalu, kata seorang pejabat Turki.
Polisi menyelidiki Rumah Sakit Akademi Kedokteran Militer Gulhane (GATA) di ibu kota negara itu, menurut laporan televisi swasta Turki, NTV.
Sebelumnya Turki telah menangkap ribuan anggota militer, termasuk perwira tinggi, akademisi, jaksa dan hakim, serta jurnalis, terkait tuduhan terlibat kudeta 15 Juli lalu. Selain itu, ribuan sekolah dan lembaga yang terkait Fethullah Gulen, yang dituduh sebagai dalang kudeta juga ditutup.
Terkait penyelidikan itu, belum diketahui apakah para tersangka ditahan. Pejabat Turki yang berbicara dengan syarat anonim, seperti dikutip AFP, menegaskan bahwa surat penahanan telah dikeluarkan tanpa menyebutkan jumlahnya.
Turki menyalahkan upaya kudeta yang gagal pada organisasi yang dibentuk oleh ulama Islam, Fethullah Gulen yang berbasis di Amerika Serikat. Ankara menuduh dia menjalankan sebuah kelompok yang disebut Organisasi Teror Fethullah (FETO), namun dia membantah.
Pejabat itu mengatakan bahwa staf di rumah sakit tersebut diduga membantu jalur cepat bagi pendukung Gulen di tubuh militer dengan memberikan laporan medis yang menguntungkan mereka.
"GATA sangat penting, karena ini dari lembaga ini laporan kebugaran dan kesehatan (anggota militer) yang dikeluarkan," kata pejabat itu.
"Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa anggota FETO menyusup pada lembaga ini untuk memperlambat kemajuan karir dari saingan mereka dalam militer, dan memberikan kemudahan bagi pendukung mereka."
Tarik Tuduhan
Sementara itu, Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim, mengatakan dia telah menarik tuntutan hukum terhadap sekitar 1.500 orang, termasuk terhadap politisi oposisi, wartawan dan penulis, atas tuduhan menghina dia atau kantor PM.
Dalam wawabn caca dengan CNN Turk hari Selasa (2/8), Yildirim mengatakan dia mencabut gugatan itu pada hari Senin (1/8).
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, juga mengatakan akan mencabut tuntutan hukum dalam tuduhan penghinaan terhadap dirinya, sebagai isyaratbagi oposisi dalam usaha membangun hubungan yang lebih baik setelah kudeta gagal pada 15 Juli.
Yildirim mengumumkan penarikan tuntutan hukum setelah mengatakan bahwa dia bertekad untuk terus bekerja lebih dekat dengan oposisi. Kebijakan partai yang berkuasa selama ini sering dituduh sebagai polarisasi. "Ada begitu banyak masalah yang kita bisa pecahkan melalui dialog," kata Yildirim, seperti dikutip AP. "Negara ini milik kita semua."
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...