Turki Tangkap 67 Orang Setelah Massa Serang Properti Suriah
ANKARA, SATUHARAPAN.COM-Polisi Turki menahan 67 orang pada hari Senin setelah massa mengamuk di sebuah kota di Anatolia tengah setelah seorang pria Suriah dituduh melakukan pelecehan terhadap seorang anak.
Sekelompok pria menargetkan bisnis dan properti Suriah di Kayseri, Turki pada Minggu (30/6) malam, dengan video di media sosial menunjukkan sebuah toko kelontong dibakar.
Presiden Recep Tayyip Erdogan mengutuk serangan kekerasan terbaru terhadap komunitas besar pengungsi Suriah di Turki.
“Tidak peduli siapa mereka, membakar jalan dan rumah penduduk adalah hal yang tidak dapat diterima,” katanya, seraya memperingatkan bahwa ujaran kebencian tidak boleh digunakan untuk keuntungan politik.
Menteri Dalam Negeri, Ali Yerlikaya, mengatakan warga negara Suriah, yang diidentifikasi hanya dengan inisialnya sebagai IA, ditangkap oleh warga Turki dan diserahkan ke polisi.
Yerlikaya mengatakan di X bahwa pria Suriah itu diduga melakukan pelecehan terhadap seorang gadis Suriah, yang merupakan kerabatnya.
Dia mengatakan warga Turki yang berkumpul di wilayah tersebut bertindak “ilegal” dan dengan cara “yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan kami,” dengan merusak rumah, toko, dan mobil milik warga Suriah. Enam puluh tujuh orang ditahan setelah serangan itu, katanya.
“Turki adalah negara hukum dan ketertiban. Pasukan keamanan kami melanjutkan perjuangan mereka melawan semua kejahatan dan penjahat hari ini, seperti yang mereka lakukan kemarin.”
Dalam salah satu video, seorang pria Turki terdengar berteriak: “Kami tidak ingin ada lagi warga Suriah! Kami tidak ingin ada lagi orang asing.”
Pihak berwenang setempat menyerukan ketenangan dan mengungkapkan bahwa korbannya adalah seorang warga negara Suriah berusia lima tahun.
Turki, yang menampung sekitar 3,2 juta pengungsi Suriah, telah beberapa kali terguncang oleh kekerasan xenofobia dalam beberapa tahun terakhir, yang seringkali dipicu oleh rumor yang menyebar di media sosial dan aplikasi pesan instan.
Pada bulan Agustus 2021, sekelompok pria menargetkan bisnis dan rumah-rumah yang ditempati oleh warga Suriah di ibu kota Ankara, setelah terjadi perkelahian yang merenggut nyawa seorang pria berusia 18 tahun.
Nasib pengungsi Suriah juga menjadi isu hangat dalam politik Turki, di mana lawan-lawan Erdogan pada pemilu tahun lalu berjanji untuk mengirim mereka kembali ke Suriah. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...