Turki Tingkatkan Pengamanan Jelang G20
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Turki saat ini terus meningkatkan pengamanan menjelang pertemuan kepala-kepala negara G20 di dekat pesisir kota Antalya mulai hari Minggu (15/11) seiring dengan meningkatnya ancaman serangan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di negara tersebut.
Sekitar 12.000 tentara dan polisi akan dikerahkan untuk pengamanan. Selain itu, sistem pertahanan udara juga akan dikerahkan selama 24 jam untuk mencegah kemungkinan serangan rudal atau pesawat tanpa awak.
KTT yang diselenggarakan di Regnum Carya Golf and Spa Resort Convention Center ini akan dihadiri oleh sekitar 13.000 delegasi dan pejabat-pejabat dari negara anggota seperti Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Dalam pertemuan tersebut, Gedung Putih mengatakan ISIS akan menjadi topik utama.
Pemerintah Turki telah menetapkan 30 dari 46 hotel di daerah itu sebagai bagian dari zona KTT. Hotel-hotel itu telah dilengkapi dengan kaca antipeluru dan hanya akan bisa diakses oleh para anggota delegasi, wartawan dan petugas-petugas.
Karena alasan keamanan, Gedung Putih belum mengumumkan di mana Presiden Obama akan tinggal. Tetapi media Turki melaporkan, dan satu sumber di Turki mengatakan kepada VOA, Presiden Obama mungkin akan tinggal dalam kapal militer Amerika di Laut Tengah. Menurut laporan berita Turki, helikopter akan menjemput Presiden Obama dari kapal dan membawanya ke lokasi KTT.
Seorang pimpinan partai oposisi utama Turki, Gursel Tekin, mengecam kemungkinan Obama tinggal dalam kapal militer selama KTT. Tetapi analis keamanan, Ian Lesser, mengatakan Presiden Obama tidak akan menghadiri KTT G20 di Turki jika ia mengkhawatirkan keamanan.
G-20 terdiri atas 19 negara dan Uni Eropa. Anggota G-20 mewakili 85 persen produk nasional bruto dunia. Tahun ini, enam negara tambahan diundang sebagai tamu.
Editor : Eben E. Siadari
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...