Tveit Imbau Dunia Pahami Agama demi Perdamaian Dunia
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal World Council of Churches (WCC), Pendeta Dr. Olav Fykse Tveit, mengutarakan pentingnya peran agama dalam perwujudan keadilan dan perdamaian dunia. Hal tersebut ia sampaikan dalam kesempatan konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (3/6) lalu di Jenewa, Swiss.
“Mewakili 345 gereja dan lebih dari 550 juta anggota yang tersebar di seluruh dunia, WCC mengimbau seluruh penghuni dunia untuk lebih mendalami agama demi mencapai perdamaian dan keadilan di dunia,” kata Tveit melalui pembacaan pidatonya.
Konferensi yang diadakan di Palais des Nations, Jenewa tersebut diselenggarakan atas inisiatif Direktorat Jenderal PBB di Jenewa, Jomart Tokayev, dalam rangka menelusuri rencana kerja komprehensif mengenai ekonomi global, ekologi, pendidikan, kesehatan, keamanan, dan pemerintahan bersama beberapa mitra Negara.
“Keterbukaan, sikap kritis, dan refleksi konstruktif dalam menyikapi pentingnya peran agama menuju perwujudan perdamaian dan keadilan di dunia sangat diperlukan,” kata Tveit kepada komunitas internasional yang hadir saat itu sekaligus mengimbau mereka untuk lebih memperdalam agama.
“Negara-negara harus mulai melakukan tindakan konkret dan tidak hanya menjadikan isu penyalahgunaan agama sebatas wacana saja,” imbuh Tveit.
Ia menegaskan, tindakan tersebut termasuk merefleksikan sendiri secara kritis mengenai apa saja yang telah diajarkan oleh agama yang selama ini masing-masing kita anut.
Berdasarkan kejanggalan yang kerap tercipta antara agama dengan tradisi religi, Tveit menegaskan bahwa agama seringkali menerima ketidak-adilan dan kekerasan. Tentu saja hal ini terjadi, mengingat tidak ada satupun agama yang membenarkan seseorang untuk berbuat tidak baik.
Tveit yakin, dan telah membuktikan sendiri bahwa praktek iman seseorang mampu membawa dunia ini kepada sesuatu yang lebih baik.
Saat ini, Tveit juga sedang menjalankan proyek kerjasama antara WCC dengan unit inti PBB, diantaranya dengan World Health Organization (WHO) dalam menyikap HIV, bersama Internation Labour Organization (ILO) dalam hal pekerjaan yang layak dan UNHCR dalam hal migrasi dan pengungsi.
Dalam akhir pidatonya, Tveit kembali menekankan komitmen antara WCC dengan dunia internasional yang masih berlangsung hingga kini. “Selama lebih dari enam decade, WCC telah berkontribusi dalam berbagai cara untuk mengembangkan masyarakat sipil global. Inilah yang menjadi panggilan kita semua di dunia,” pungkasnya.
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...