Twitter Tangguhkan Akun “Kulit Hitam” Pendukung Trump
SATUHARAPAN.COM-Twitter Inc mengatakan telah menangguhkan sejumlah akun yang diklaim dimiliki oleh pendukung kulit hitam Presiden Donald Trump dan kampanye pemilihan ulangnya, dengan mengatakan akun tersebut melanggar aturannya tentang spam dan manipulasi platform.
"Tim kami bekerja dengan rajin untuk menyelidiki aktivitas ini dan akan mengambil tindakan sesuai dengan Peraturan Twitter jika Tweet ditemukan melanggar," kata juru bicara perusahaan media sosial tersebut, hari Selasa (13/10).
Sebuah ulasan oleh Reuters dari beberapa akun yang ditangguhkan menunjukkan bahwa mereka sering menggunakan gambar orang sungguhan yang tidak sesuai dengan nama mereka dan memposting bahasa yang identik dalam pesan mereka, termasuk frasa: "YA, HITAM DAN AKU AKAN PILIH UNTUK TRUMP!!!"
Akun tersebut terkadang diklaim sebagai milik veteran militer atau anggota penegak hukum.
Darren Linvill, seorang peneliti disinformasi media sosial di Clemson University yang mengatakan dia telah melacak akun tersebut sejak HARI Sabtu, menemukan lebih dari dua lusin akun yang secara kolektif memiliki 265.000 retweet atau sebutan Twitter. Dia mengatakan ukuran akun tersebut bervariasi tetapi beberapa telah menarik puluhan ribu pengikut.
Twitter menolak untuk menentukan jumlah akun yang ditangguhkan atau berkomentar di luar pernyataannya.
Kebijakan Twitter terhadap manipulasi platform dan spam melarang koordinasi antar akun untuk secara palsu memengaruhi percakapan, termasuk penggunaan beberapa akun atau akun palsu.
Linvill mengatakan beberapa akun menggunakan foto pria kulit hitam Amerika yang muncul di artikel berita. Beberapa menggunakan gambar identik Trump sebagai gambar header mereka.
Kampanye Trump tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari penyelidikan, yang pertama kali dilaporkan oleh Washington Post.
Linvill mengatakan kepada Reuters bahwa sebagian besar akun dibuat pada tahun 2017, tetapi menjadi lebih aktif dalam dua bulan terakhir. Dia mengatakan semua akun yang dia lacak di grup itu sekarang telah ditangguhkan oleh Twitter, tetapi kerusakan sudah terjadi.
"Tidak masalah jika Twitter menutup Anda dalam empat hari, itu sudah berdampak," kata Linvill. Twitter menolak menjawab pertanyaan tentang asal akun tersebut.
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...