UE Bekukan Aset Mantan Pemimpin Ukraina
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Uni Eropa pada Kamis (6/3) membekukan aset yang disimpan di blok beranggotakan 28 negara itu oleh 18 warga Ukraina yang dituduh melakukan penggelapan, termasuk presiden terguling Viktor Yanukovych yang mendapat dukungan dari Moskow.
Pembekuan yang diputuskan pada Rabu (5/3) tersebut menargetkan orang-orang “yang diidentifikasi sebagai pelaku” penggelapan dana negara Ukraina, kata sebuah pernyataan UE.
Selanjutnya pada Kamis, para pemimpin UE mengadakan pertemuan darurat di Brussels untuk mendiskusikan krisis di semenanjung Laut Hitam di Crimea, Ukraina, yang saat ini berada di bawah kontrol de facto pasukan pro-Rusia.
Sanksi itu, yang akan berlaku selama 12 bulan pertama, juga berisi ketetapan yang memfasilitasi pemulihan dana yang dibekukan, tambah pernyataan tersebut, tanpa memberikan detail lebih lanjut.
Namun, seorang nara sumber UE mengatakan negara-negara anggota juga akan diperbolehkan mengembalikan uang, hanya jika Ukraina terlebih dahulu mengeluarkan keputusan yudisial yang mengidentifikasi dana yang hilang.
Semua orang yang ditunjuk dituduh melakukan penggelapan dana negara Ukraina dan transfer ilegal ke luar Ukraina.
Otoritas Swiss sebelumnya membekukan aset Yanukovych dan miliarder Oleksandr, serta 18 mantan menteri dan pejabat dari Ukraina. (AFP/Ant)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...