Putra Kadhafi Dipulangkan ke Libya untuk Diadili
TRIPOLI, SATUHARAPAN.COM – Nigeria menyerahkan putra mendiang diktator Libya, Moamar Kadhafi kepada otoritas Libya di Tripoli, hari Kamis (6/3), dan kelompok milisi sekutu pemerintah merilis foto-foto tentang di tahanan.
Pemerintah mengatakan bahwa Saadi Kadhafi, anak Moamar Kadhafi, melarikan diri melintasi gurun Sahara ke Nigeria pada tahun 2011 selama berlangsung pemberontakan. Dia menyaksikan pemberontak menangkap dan membunuh ayahnya, yang menandai berakhirnya kediktatoran Kadhafi selama empat dekade.
Brigade Revolusioner Tripoli, milisi yang terdiri dari mantan pemberontak, merilis lima gambar pada akun Facebook-nya yang menampilkan wajah sedih Saadi dalam pakaian biru. Dia juga tengah dicukur rambut dan jenggotnya. Dia berlutut di lantai dan rambutnya berjatuhan oleh seorang pria memegang pisau cukur elektrik.
Pemerintah Libya mengatakan bahwa dia akan diperlakukan Saadi sesuai dengan "standar internasional tentang perlakuan terhadap tahanan".
Playboy Ditangkap
Saadi Kadhafi dikenal playboy dan sebagai Ketua Federasi Sepakbola Libya dan membayar pemain untuk masuk ke divisi atas Italia.
Saadi Kadhafi lahir pada bulan Mei 1973. Dia melarikan diri dan tidak diketahui sejak melarikan diri melintasi padang pasir pada September 2011.
Interpol telah mengeluarkan "Red Notice" untuk dia yang diduga menggelapkan properti melalui paksaan dan intimidasi bersenjata ketika dia menjabat Ketua Federasi Sepakbola Libya.
Libya telah berulang kali menyerukan ekstradisi Saadi dari Nigeria yang telah memberinya suaka sejak September 2011 dengan alasan kemanusiaan. Namun Nigeria mengatakan bahwa ada cukup jaminan dari penguasa baru Libya yang akan memberinya pengadilan yang adil.
Saadi juga terjerat sanksi Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), termasuk larangan perjalanan dan pembekuan aset.
Keluarga Kadhafi
Tiga putra Kadhafi meninggal dalam pemberontakan 2011, termasuk Mutassim yang dibunuh oleh pemberontak di Sirte pada hari yang sama dengan ayahnya dibunuh.
Jenazah mereka kemudian dipajang di publik di Misrata, 215 kilometer timur Tripoli, sebelum dimakamkan di sebuah lokasi yang dirahasiakan di gurun.
Putra Kadhafi yang lain, Seif al-Arab, meninggal dalam serangan udara NATO pada April 2011, hanya beberapa bulan sebelum saudaranya, Khamis, meninggal dalam pertempuran pada bulan Agustus pada puncak serangan pemberontak.
Beberapa anggota kunci dari klan Kadhafi masih bertahan, termasuk ahli waris Seif al-Islam yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional tetapi ditahan oleh milisi di Zintan di Libya bagian barat.
Mantan Kepala Komite Olimpiade Libya, Muhammad dan Hannibal yang menjadi berita utama terkait terlihat berlibur di Eropa, diyakini masih berada di Aljazair, termasuk janda Kadhafi, Safiya dan putri, Aisha.
Sekitar 30 pejabat senior rezim Kadhafi diyakini telah memasuki Nigeria bersama Saadi, tetapi pihak berwenang di Niamey belum mengatakan berapa banyak keluarga Kadhafi berada di negara itu. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...