UE Desak Atasi Peningkatan Jumlah Pemuda Eropa di Kelompok Ekstremis
BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM - Jumlah pemuda Eropa yang pergi berjuang bersama kelompok ekstremis di Suriah dan negara-negara seperti Somalia dan Sudan meningkat, dan Uni Eropa harus berusaha menghentikannya, kata pejabat senior pada Rabu (15/1).
"Para pemuda yang bergabung dengan kelompok radikal seperti Al Qaeda “dapat menimbulkan ancaman bagi keamanan kita saat mereka kembali dari zona perang,” kata Komisaris Urusan Dalam Negeri Uni Eropa Cecilia Malmstrom saat mengumumkan program baru guna mengatasi masalah tersebut.
“Penegakan hukum tradisional tidak cukup dan negara-negara anggota Uni Eropa tidak bisa membuang waktu dalam menerapkan langkah baru tersebut,” katanya.
Ia menambahkan ada sekitar 1.200 orang yang pergi “berjuang” ke Suriah, dan jumlah tersebut akan terus meningkat.
Sebagai perhatian tambahan, ia mengatakan “Suriah bukan satu-satunya masalah. Ini juga terjadi misalnya di Somalia dan Sudan.”
Pada Selasa (14/1), Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan 700 orang telah meninggalkan Prancis untuk bertempur di Suriah, sebuah tren yang menurutnya “mengkhawatirkan”.
Malmstrom tidak memberikan perincian seberapa banyak pejuang yang pergi ke negara-negara tujuan baru tersebut, selain mengutip untuk menyoroti peningkatannya.
“Kita perlu langkah-langkah pencegahan yang kuat untuk melawan ekstremisme di semua bentuk. Tujuan kami adalah meningkatkan, upaya melawan radikalisasi dan kekerasan ekstremis, dan untuk memberi panduan aksi pencegahan di Eropa,” ia menambahkan. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...