UE Didesak Gunakan Gedung Parlemen Tampung Imigran

STRASBOURG, SATUHARAPAN.COM - Anggota parlemen dari partai Green, pada hari Rabu (9/9) mengatakan bangunan futuristik Parlemen Eropa yang megah di kota Prancis Strasbourg sebaiknya dialihfungsikan untuk menampung imigran yang melarikan diri ke Eropa.
Saat kepala Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, memberi tahu parlemen tentang rencana Uni Eropa untuk menampung 160.000 pengungsi, pemimpin partai Green, Philippe Lamberts mengatakan bahwa anggota parlemen dapat melakukan sedikit upaya mereka dengan pindah ke bangunan parlemen lain di ibu kota Belgia, Brussel.
“(Bangunan) parlemen tempat kita berkumpul hari ini, hanya kita gunakan 50 hari dalam setahun,” kata Lamberts saat anggota parlemen memperdebatkan pidato Juncker.
“Selama 300 hari sisanya, 750 kantor anggota parlemen, yang seluruhnya memiliki kamar mandi masing-masing, masih kosong dan tidak berguna. Kami mengusulkan agar... bangunan ini dapat digunakan sebagai rumah sementara bagi para imigran dan pengungsi sembari kami mengerjakan pekerjaan kami di Brussel,” katanya.
Bangunan di Strasbourg tersebut diresmikan pada 1999 oleh presiden Prancis Jacques Chirac sebagai bagian dari proyek bergengsi untuk menjadi tuan rumah 12 sidang pleno parlemen setiap tahun. (AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari

Tentara Ukraina Menolak Desakan Perdamaian Trump-Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pembicaraan perdamaian pekan ini antara Rusia dan Amerika Serikat yang bertuju...