UE: Ekspansi Permukiman Yahudi di Palestina Ancam Solusi Dua Negara
BRUSSEL, SATUHARAPAN.COM - Wacana Israel mengenai ekspansi permukiman Yahudi di wilayah pendudukan di tanah Palestina berisiko membuat solusi dua negara mustahil terwujud, ujar kepala kebijalan luar negeri Uni Eropa (UE) Federica Mogherini, Rabu (1/2).
Israel mengumumkan wacana pembangunan 3.000 rumah bagi warga Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat. Ini merupakan pengumuman keempat mengenai ekspansi permukiman Yahudi dalam kurun waktu kurang dari dua pekan sejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump resmi dilantik.
Pengumuman tersebut “menandai tren yang sangat mengkhawatirkan karena menimbulkan ancaman langsung terhadap prospek solusi dua negara, yang kian sulit dan berisiko mustahil terwujud,” ujar Mogherini.
Uni Eropa “amat menyesalkan Israel melanjutkan pembangunan ini meski masyarakat dunia terus menyatakan keprihatinan dan penolakan dalam berbagai kesempatan,” tegas Mogherini.
Permukiman Yahudi Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem timur dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional dan merupakan rintangan utama dalam proses perdamaian karena dibangun di tanah Palestina.
Mogherini mengatakan ekspansi permukiman Yahudi secara langsung bertentangan dengan kebijakan Uni Eropa dan rekomendasi kuartet yang terdiri dari UE, AS, PBB dan Rusia.
“Solusi dua negara melalui perundingan merupakan satu-satunya cara untuk memenuhi aspirasi kedua belah pihak dan mencapai perdamaian abadi,” ujarnya.
Sejak pelantikan Trump dan para pejabat senior yang memiliki pandangan propermukiman Yahudi, pemerintah Israel telah mengumumkan serangkaian proyek baru yang menambah lebih dari 6.000 hunian bagi warga Yahudi di tanah Palestina. (AFP)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...