UE Minta 5.000 Dokter untuk Tangani Ebola
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM - Komisi Eropa pada Rabu (26/11) meminta pengiriman 5.000 dokter dari negara-negara Uni Eropa (UE), guna menanggulangi epidemi ebola di Afrika, menurut seorang sumber dari Eropa yang mengetahui hal tersebut.
“Situasinya sangat serius dan membutuhkan respons yang cepat,” kata sumber tersebut yang meminta namanya untuk tidak disebutkan, kepada AFP, dan menambahkan para pejabat senior UE sudah melakukan kontak dengan pemerintah negara anggota untuk memobilisasi respons tersebut.
“Ribuan petugas medis lainnya juga sudah diimbau,” katanya.
Dalam kicauan yang diunggah di akun Twitter, Komisaris Kesehatan UE Vytenis Andriukaitis mengatakan sejauh ini dia sudah menghubungi 14 menteri UE, mendesak mereka untuk mengirim lebih banyak staf medis ke negara-negara yang terinfeksi ebola.
“Respons mereka positif,” katanya, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.
Sumber itu kemudian mengatakan, koordinator penanganan ebola UE, Christos Stylianides, sudah mengimbau para menteri untuk menyediakan dana dan bahan-bahan logistik.
Para pejabat Eropa juga, meminta staf medis secara langsung dari beberapa otoritas nasional serta relawan yang beroperasi melalui badan amal.
Korban Tewas akibat Ebola Capai 5.689 Orang
Sementara itu, hampir 5.700 orang telah meninggal akibat wabah ebola di Afrika Barat, sementara sejumlah tanda menunjukkan penyebaran virus itu melambat tetapi belum berhenti.
Data terbaru yang diumumkan hari Rabu (26/11) oleh Organisasi Kesehatan Sedunia (WHO) menunjukkan angka korban meninggal telah bertambah 230 menjadi 5.689 sejak laporan mereka akhir minggu lalu. Jumlah penderita naik sekitar 600 menjadi 15.935 orang.
Badan PBB itu mengatakan, jumlah penderita baru yang dilaporkan di Guinea stabil, di Liberia stabil dan menurun, di Sierra Leone masih meningkat dengan hampir dua pertiga penderita baru berada di sana.
WHO melaporkan ada delapan penderita ebola, enam di antaranya meninggal, di Mali.
Ada hampir 600 petugas medis yang telah terjangkit ebola, yang menurut WHO 340 di antaranya meninggal. (AFP/voaindonesia/Ant)
Editor : Sotyati
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...