UE-Turki Kerja Sama Bendung Imigran
BERLIN, SATUHARAPAN.COM – Brussels dan Ankara telah menyiapkan rencana aksi mengatur aliran pengungsi ke Eropa, menurut laporan media. Rencana tersebut di antaranya adalah membangun kamp-kamp baru dan kontrol perbatasan yang terkoordinasi.
Dua media yang terdiri dari surat kabar mingguan Jerman Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung dan stasiun penyiaran umum ARD Jerman melaporkan pada hari Minggu (4/10) bahwa Komisi Eropa dan pemerintah Turki telah bersepakat untuk mendirikan kamp-kamp pengungsi baru di Turki dan meluncurkan patrol perbatasan Yunani-Turki secara bersama-sama.
Menurut laporan, Turki berencana untuk melindungi perbatasannya dengan Yunani yang berada di sepanjang salah satu rute utama yang digunakan pengungsi untuk masuk ke Eropa.
Penjaga pantai Turki dan Yunani akan bekerja sama untuk melakukan patroli di bagian timur laut Aegean yang dikoordinasikan oleh Frontex, sebuah lembaga pengawasan perbatasan Uni Eropa. Pengungsi kemudian akan dikirim kembali ke Turki di mana negara tersebut masih dapat diklasifikasikan sebagai negara yang aman.
Laporan mengatakan enam kamp pengungsi baru yang dapat menampung hingga dua juta orang akan segera dibangun. Negara Uni Eropa akan berkomitmen untuk mengambil beberapa pengungsi secara langsung hingga setengah juta orang bisa pindah ke Eropa tanpa harus melalui pihak-pihak yang memperdagangkan manusia maupun melalui perjalanan berbahaya di laut Mediterania.
ARD juga melaporkan bahwa Eropa akan menyediakan dana lebih dari € 1 miliar (Rp 16 triliun) yang akan digunakan untuk pengungsi agar mendapatkan tempat di Turki.
Penyiar mengatakan rencana itu belum dibicarakan dengan Presiden Turki Reep Tayyip Erdogan yang dijadwalkan akan mengunjungi Brussels pada hari Senin (5/10) dan mengambil bagian dalam pertemuan lanjutan di Luxembourg pada hari Kamis (8/10) bersama dengan Uni Eropa, negara-negara Balkan Barat dan Mediterania Timur.
Sementara itu, Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble juga mengatakan kepada stasiun publik Jerman ZDF pada Minggu (4/10) malam bahwa negara-negara anggota Komisi dan Uni Eropa meningkatkan upaya untuk membendung arus migran.
"Uni Eropa akan melakukan itu dengan sangat cepat sekarang, khususnya yang berkaitan dengan kerja sama dengan Turki," katanya.
Seorang pejabat Uni Eropa dikutip oleh kantor berita Reuters juga mengatakan para pejabat Uni Eropa memiliki proposal tentang bagaimana mengelola migran dan aliran pengungsi untuk didiskusikan selama kunjungan Erdogan. (dw.com)
Editor : Bayu Probo
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...