UEA Kutuk Serangan terhadap Masjid Syiah di Oman
DUBAI, SATUHARAPAN.COM-Uni Emirat Arab (UEA) mengutuk insiden penembakan yang terjadi di sebuah masjid Syiah di Oman, kata kementerian luar negeri negara itu dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (16/7).
UEA menyatakan penolakan permanen terhadap segala bentuk kekerasan yang bertujuan merusak keamanan dan stabilitas, tambah pernyataan itu.
“UEA menyampaikan kecaman keras atas tindakan kriminal ini dan penolakan permanennya terhadap segala bentuk kekerasan yang bertujuan merusak keamanan dan stabilitas, serta membahayakan kehidupan masyarakat, yang bertentangan dengan hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri.
Kementerian menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah Oman dan keluarga para korban, dan berharap semua yang terluka dalam serangan itu segera pulih.
Setidaknya enam orang, termasuk seorang polisi dan tiga pria bersenjata, tewas menurut para pejabat. Pihak berwenang mengatakan 28 orang dari berbagai negara terluka, termasuk petugas keamanan.
ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Telegram pada hari Selasa (16/7). Ini adalah operasi yang jarang terjadi di salah satu negara paling stabil di Timur Tengah.
Serangan itu terjadi saat umat Islam Syiah merayakan Asyura, sebuah periode berkabung tahunan untuk memperingati wafatnya Hussein, cucu Nabi Muhammad, pada abad ke-7.
Perayaan Asyura terkadang memicu ketegangan sektarian antara Muslim Sunni dan Syiah di beberapa negara, meski tidak seperti biasanya di Oman.
Polisi belum mengatakan apakah mereka telah mengidentifikasi motif atau melakukan penangkapan terkait serangan tersebut. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...