UGM Resmikan Pembangkit Listrik Mikro-Hidro
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dekan Fakultas Teknik UGM Prof Ir Panut Mulyono MEng DEng, meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro-Hidro (PLTMH) di Pedukuhan Gemawang, Sinduadi, Mlati, Sleman. Pembangkit listrik ini memanfaatkan aliran sungai yang ada di wilayah tersebut.
PLTMH yang diresmikan ini memiliki kapasitas 4.000 watt dan dibangun dengan menggunakan dana program CSR (Corporate Social Responsibility) PT PLN P2B Jawa Bali.
“Dengan PLTMH ini diharapkan bisa memberi manfaat untuk penerangan masyarakat sekitar,” kata Panut, pada Senin (12/10) dalam peresmian PLTMH.
Panut menyampaikan, pembangunan PLTMH merupakan salah satu upaya yang dilakukan UGM dalam pengembangan energi terbarukan. Dengan langkah tersebut diharapkan dapat membantu suplai kebutuhan listrik masyarakat di tengah kondisi cadangan energi fosil yang semakin menipis.
“Pengembangan PLTMH ini sesuai dengan target pemerintah untuk meningkatkan energi listrik dari sumber-sumber energi terbarukan guna memenuhi kebutuhan energi di masyarakat yang semakin besar,” katanya.
General Manager PT PLN P2B Jawa Bali, E Hariyadi, menyampaikan, pengembangan PLTMH ini, merupakan bagian dari program CSR PT PLN untuk meningkatkan energi listrik di Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki kekayaan alam berlimpah yang bisa diubah menjadi energi terbarukan seperti matahari, air, dan angin.
"Kami berkomitmen untuk meningkatkan potensi energi terbarukan, karena sumber energi primer mulai berkurang. Salah satunya pengembangan energi mikro hidro ini," katanya.
Hariyadi berharap PLTMH ini bisa bermaanfaat bagi masyarakat setempat.
Selain itu, keberadaan pembangkit ini bisa menjadi laboratorium lapangan untuk mendukung pembelajaran mahasiswa UGM.
"Ke depan masih perlu dipikirkan bagaimana meningkatkan kualitas listrik yang dihasilkan. Juga terkait operasionalisasi, perawatan, serta pemeliharaan pembangkit listrik ini agar bisa berjalan optimal,” katanya.
Kepala Desa Sinduadi, Senen, menyampaikan ucapan terima kasih kepada UGM dan PLN, yang telah menjadikan daerahnya lokasi pengembangan PLTMH. Kehadiran pembangkit listrik ini diharapkan dapat dimanfaatkan oleh warganya secara maksimal.
"Area ini akan dijadikan sebagai pusat seni dan budaya. Dengan adanya pembangkit mini ini diharapkan bisa menghidupkan kegiatan di sini sehingga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.
Sementara, Ketua Pelaksana Pengembangan PLTMH, Dr Alva Edy Tontowi, mengatakan pembangkit listrik tenaga mikro-hidro ini memanfatkan aliran air irigasi, dari Selokan Mataram yang memiliki debit air 100 liter/detik. Pembangkit ini mampu menghasilkan listrik dengan kapasitas 4kWh.
"Nantinya listrik yang dihasilkan untuk penerangan warung-warung di area kuliner dan seni Gemawang serta kolam warga," katanya. (ugm.ac.id)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...