UHK Kembangkan Vaksin Virus Corona
Hasil penelitian dan temuan masih membutuhkan pengujian.
HONG KONG, SATUHARAPAN.COM-Peneliti di Hong Kong dilaporkan telah menemukan vaksin untuk mencegah virus corona yang mematikan yang menyebar dari kota di China, Wuhan, menurut laporan media setempat, South China Morning Post, hari Selasa (28/1).
Temuan itu oleh tim dari Universitas Hong Kong disebutkan memerlukan waktu untuk mengujinya, kata pakar penyakit universitas itu, Yuen Kwok-yung mengatakan dalam sebuah wawancara.
“Kami sudah memproduksi vaksin, tetapi akan membutuhkan waktu lama untuk mengujinya,” kata Yuen. Namun tidak dijelaskan kapan hal itu bisa digunakan pada manusia.
Virus corona adalah keluarga besar virus, beberapa di antaranya menyebabkan flu biasa. Yang lain ditemukan pada kelelawar, unta dan hewan lain yang telah berevolusi menjadi penyakit yang lebih parah.
China mengatakan penyebab wabah virus corona berasal dari kota Wuhan di China tengah. Sejauh ini wabah virus itu menyebar hingga ke berbagai negara, dan belum diketahui apakah usaha untuk meredamnya akan berhasil.
Sejauh ini juga ada spekulasi bahwa virus itu bisa menjadi kemunculan kembali epidemi seperti yang dialami pada tahun 2002-2003, ketika wabah SARS (severe acute respiratory syndrome) menyebar di China dan Hong Kong, yang menewaskan ratusan orang.
Gejala umum serangan virus ini adalah pilek, sakit kepala, batuk dan demam. Napas tersengal-sengal, menggigil, dan nyeri tubuh dikaitkan dengan gejala akibat berbagai jenis virus corona yang lebih berbahaya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat.
Tahun Depan
Yuen adalah kepala pada riset penyakit menular di Universitas Hong Kong yang timnya bekerja untuk menemukan vaksin dari virus yang belum diketahui dan berhasil diisolasi dari kasus pertama.
Yuen mengatakan membutuhkan beberapa bulan untuk mengujinya pada binatang, dan tahun depan kemungkinan bisa dilakukan uji klinis pada manusia sebelum bisa digunakan.
Peneliti HKU mendasarkannya temuannya pada vaksin influenza semprot hidung yang sebelumnya ditemukan oleh tim Yuen.
Para peneliti memodifikasi vaksin flu dengan bagian antigen permukaan dari virus corona, yang berarti dapat mencegah virus influenza, dan juga virus corona baru, yang menyebabkan pneumonia.
Vaksin, jika berhasil diuji, bisa menjadi jawaban untuk penyakit yang telah menginfeksi lebih dari 4.600 orang di seluruh dunia dan membunuh lebih dari 100 orang di daratan China, kebanyakan di kota Wuhan, yang merupakan pusat wabah.
Hong Kong sejauh ini melihat ada delapan kasus yang dikonfirmasi, selain ada 78 orang dilaporkan sebagai tersangka kasus. Saat ini, 103 orang diisolasi di rumah sakit umum.
Pengembangan Vaksi dari Daratan
Media itu melaporkan bahwa di China pakar penyakit menular China, Li Lanjuan, pada hari Senin (27/1) mengatakan vaksin yang menargetkan virus corona sedang dikembangkan dan dapat dibuat dalam waktu sekitar satu bulan paling cepat, namun Yuen menyatakan keraguan.
Dia mengatakan yang dikembangkan di Daratan kemungkinan adalah vaksin virus yang tidak aktif, yang terdiri dari virus yang tumbuh dalam kultur yang infektivitasnya dihancurkan oleh bahan kimia atau radiasi.
Untuk menguji vaksin, vaksin harus disuntikkan ke hewan untuk melihat apakah vaksin itu menghasilkan respons kekebalan yang baik, kata Yuen. Hewan yang divaksinasi kemudian akan terkena virus untuk melihat apakah hewan itu terlindungi.
Jika vaksin tampak efektif dan aman di sejumlah spesies hewan, itu akan masuk ke tahap uji klinis pada manusia. Ini membutuhkan setidaknya satu tahun bahkan itupun jika dipercepat, kata Yuen.
Dia juga khawatir bahwa pendekatan yang diambil oleh pihak Daratan untuk mengembangkan vaksin akan menyebabkan komplikasi besar, di mana orang yang divaksinasi dapat mengembangkan penyakit yang lebih parah jika terkena virus. Dia mengatakan reaksi seperti itu terhadap virus corona telah dicatat dalam berbagai laporan.
Editor : Sabar Subekti
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...