Ukraina Anggap Syaratnya Tidak Dapat Diterima, Negosiasi dengan Rusia Gagal
KIEV, SATUHAR4APAN.COM-Ukraina pada hari Sabtu (26/2) membantah anggapan bahwa pihaknya menolak untuk merundingkan gencatan senjata dengan Rusia, tetapi mengatakan pihaknya juga tidak siap menerima ultimatum atau syarat yang tidak dapat diterima.
Mykhailo Podolyak, penasihat kantor Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, mengatakan kepada Reuters bahwa Ukraina telah menyiapkan posisi negosiasi tetapi dihadapkan dengan syarat negosiasi yang tidak praktis dari Rusia.
“Kemarin aksi agresif angkatan bersenjata Federasi Rusia meningkat, hingga malam dan serangan udara dan rudal massal di kota-kota Ukraina,” katanya dalam sebuah pesan.
“Kami menganggap tindakan seperti itu hanya upaya untuk menghancurkan Ukraina dan memaksanya untuk menerima syarat yang secara kategoris tidak dapat diterima.”
Ancaman Bom di Rusia
Sementara itu, pesan anonim yang mengancam akan menempatkan bom di stasiun kereta api dan bandara Moskow telah diterima oleh pihak berwenang dan pemeriksaan sedang dilakukan, kantor berita Rusia, RIA melaporkan pada hari Sabtu (26/2).
Juga diikatakan juga bahwa kedutaan besar Rusia di London berhubungan dengan polisi Inggris setelah menerima ancaman telepon terkait dengan invasi Rusia ke Ukraina, yang digambarkan Moskow sebagai “operasi militer khusus.”
Sementara itu, tentara Rusia telah diberi perintah untuk memperluas serangannya di Ukraina "dari segala arah" setelah Kiev menolak untuk mengadakan pembicaraan di Belarus, kata kementerian pertahanan
Pasukan Rusia melakukan serangan ke ibukota Ukraina Kiev, namun kembali ke pinggiran, menghadapi perlawanan keras pada hari ketiga invasi yang diperintahkan oleh Presiden Vladimir Putin.
Pembatasan terhadap Twitter
Twitter mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Sabtu bahwa pihaknya menyadari bahwa layanannya dibatasi untuk beberapa orang di Rusia, dan mengatakan bahwa pihaknya berupaya untuk menjaga situs tetap aman dan dapat diakses.
Pada hari Jumat, satu hari setelah Rusia menginvasi Ukraina, Moskow mengatakan pihaknya membatasi sebagian akses ke Facebook Meta Platforms Inc, menuduhnya itu "menyensor" media Rusia. Namun belum jelas apa itu akan melibatkan pembatasan Rusia di Facebook.
Editor : Sabar Subekti
Awas Uang Palsu, Begini Cek Keasliannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Peredaran uang palsu masih marak menjadi masalah yang cukup meresahkan da...