Ukraina Lakukan Penggrebegan Nasional Terkait Perdagangan Senjata Ilegal
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Badan penegak hukum Ukraina melakukan sekitar 1.000 penggrebegan nasional pada hari Kamis (23/1)untuk menghentikan penjualan senjata dan amunisi ilegal, kata polisi.
Penyebaran senjata di negara yang dilanda perang tersebut sejak invasi Rusia pada awal tahun 2022 telah menimbulkan kekhawatiran tentang penyelundupan senjata baik di dalam Ukraina maupun di antara sekutunya yang didukung Barat.
“Tujuan utamanya adalah untuk menutup saluran penjualan dan penyimpanan serta menyita senjata rampasan” yang diambil dari tentara Rusia serta “amunisi dan bahan peledak dari perdagangan gelap,” kata kepolisian nasional dalam sebuah unggahan di media sosial.
Pernyataan tersebut mengatakan bahwa para pemimpin kelompok tersebut dapat menghadapi hukuman hingga tujuh tahun penjara, menambahkan bahwa rincian lebih lanjut tentang penyelidikan tersebut akan dirilis kemudian.
Kepolisian juga merilis video yang memperlihatkan polisi bersenjata lengkap bersiap mendobrak pintu, menyita amunisi, dan uang tunai.
Penggrebegan tersebut merupakan upaya terbaru penegak hukum untuk memberantas distribusi senjata ilegal di negara tersebut.
Pada September tahun lalu, polisi mengatakan mereka telah menggagalkan operasi penyelundupan senjata ilegal di wilayah Kiev, menyita senjata dan amunisi senilai sekitar 40.000 euro.
Dan satu bulan sebelumnya di wilayah Lviv barat, polisi mengatakan mereka telah menyita senapan serbu, lebih dari 70 pistol, puluhan granat, dan hampir 49.000 butir amunisi, demikian laporan media lokal. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Lima Kiat Bijak Atur Pengeluaran Uang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Tren No Buy Challenge 2025 untuk mendorong penerapan gaya hidup hemat dan...