Ukraina Luncurkan Platform untuk Dukungan Dana Global

KIEV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, pada hari Kamis (5/5) meluncurkan platform crowdfunding (dana masyarakat) secara global untuk membantu Kiev memenangkan perang melawan Rusia dan membangun kembali infrastruktur negara itu.

“Dalam satu klik, Anda dapat menyumbangkan dana untuk melindungi para pembela kami, untuk menyelamatkan warga sipil kami, dan untuk membangun kembali Ukraina,” kata Zelenskyy dalam bahasa Inggris dalam sebuah video di halaman Twitter-nya, meluncurkan platform yang dinamai United24.

“Setiap donasi penting untuk kemenangan.” Ini dilakukan setelah sembilan pekan invasi Rusia ke Ukraina, di mana kota-kota Ukraina telah mengalami kehancuran besar.

"Semua dana akan ditransfer ke bank nasional Ukraina dan dialokasikan ke kementerian terkait," kata Zelenskyy, menunjukkan bahwa pemerintahnya akan memberikan pembaruan informasi "setiap 24 jam" tentang bagaimana uang itu digunakan.

Pemimpin Ukraina meminta orang-orang biasa di seluruh dunia untuk membantu Kiev mengalahkan Moskow. “Hanya bersama-sama kita memiliki potensi untuk menghentikan perang dan membangun kembali apa yang telah dihancurkan Rusia.”

Dia mengatakan Ukraina akan "selalu mengingat" kontribusi mereka.

Ini bukan upaya penggalangan dana pertama yang diluncurkan oleh pemerintah Ukraina. Pada pertengahan Maret, ia meluncurkan situs web "Bantuan untuk Ukraina" dalam kemitraan dengan perusahaan crypto FTX dan Everstake dan semua sumbangan disalurkan ke bank sentral Ukraina.

Menawarkan donor kesempatan untuk memberikan 10 cryptocurrency, termasuk Bitcoin, ether, tether, dan dogecoin, kampanye ini langsung menjadi hit dengan situs web resminya yang men-tweet pada 19 Maret: “Lebih dari US$60 juta disumbangkan, dengan US$10 juta disumbangkan hanya dalam beberapa hari!”

Kyiv telah menerima bantuan militer Barat, tetapi pasukannya tetap jauh lebih kecil daripada pasukan Rusia.

Zelenskyy, 44 tahun, telah berbicara kepada parlemen di seluruh dunia hampir setiap hari, meminta dukungan di tengah serangan Moskow. (AFP)

Editor : Sabar Subekti