Ukraina Periksa Keaslian Video Eksekusi Tawanan Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Tentara Ukraina mengatakan pada Sabtu (19/11) bahwa mereka sedang memeriksa keaslian rekaman yang menurut Moskow membuktikan Kiev mengeksekusi beberapa tentara Rusia yang menyerah.
Video yang beredar di media sosial Rusia pekan ini yang dimaksudkan untuk menunjukkan mayat prajurit Rusia yang terbunuh setelah menyerah kepada pasukan Ukraina.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan pada hari Jumat (18/11) bahwa video tersebut menunjukkan “pembunuhan yang disengaja dan metodis terhadap lebih dari 10 tentara Rusia yang ditahan.”
“Sebelum meluncurkan investigasi, harus ada alasan untuk itu. Kami sedang memastikan apakah video ini asli atau palsu," kata juru bicara Ukraina untuk staf umum, Bogdan Senyk, kepada AFP.
Senyk mengatakan video itu “diberikan kepada spesialis,” mencatat bahwa publikasi video palsu telah “meningkat belakangan ini.”
Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa video tersebut mewakili "kejahatan perang", tuduhan pelecehan terbaru setelah berbulan-bulan pertempuran di Ukraina.
Satu video menunjukkan tentara tampaknya menyerahkan diri kepada beberapa personel militer dengan kamuflase dan mengenakan ban lengan kuning.
Para prajurit yang menyerahkan diri berbaring di tanah di halaman belakang rumah yang dipenuhi puing-puing. Video tiba-tiba terputus saat tembakan terdengar.
Video lain yang difilmkan dari atas menunjukkan tubuh sekitar selusin orang dikelilingi oleh noda darah.
AFP belum secara independen mengkonfirmasi video tersebut dan kementerian pertahanan Rusia tidak mengatakan kapan rekaman itu diambil.
"Kami mengetahui video-video itu dan kami menyelidikinya," kata seorang juru bicara PBB kepada AFP, menyerukan agar para pelaku dimintai pertanggungjawaban.
Komite Investigasi Rusia, yang menyelidiki kejahatan besar, mengatakan telah membuka kasus pidana atas "eksekusi tentara Rusia yang ditangkap".
Klaim Moskow muncul setelah PBB pekan ini menerbitkan sebuah laporan yang mengatakan tawanan perang di kedua belah pihak telah mengalami penyiksaan dan perlakuan buruk. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...