Ukraina Pulangkan 31 Anak Yang Diambil Paksa Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Kepala organisasi penyelamat Ukraina mengatakan bahwa organisasi tersebut telah membawa kembali 31 anak dari Rusia, tempat mereka dibawa selama perang.
Mykola Kuleba mengatakan pada konferensi pers di Kiev, hari Sabtu (8/4) bahwa anak-anak itu diharapkan tiba di ibu kota pada sore hari. Kuleba adalah direktur eksekutif organisasi Save Ukraine dan komisaris presiden untuk hak-hak anak.
Deportasi anak-anak Ukraina telah menjadi perhatian sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari 2022. Pengadilan Kriminal Internasional meningkatkan tekanan pada Rusia ketika mengeluarkan surat perintah penangkapan pada 17 Maret untuk Presiden Vladimir Putin dan komisaris hak anak Rusia, Maria Lvova-Belova, menuduh mereka menculik anak-anak dari Ukraina.
Komite Palang Merah Internasional (ICRC) mengatakan pekan ini telah melakukan kontak dengan Lvova-Belova, konfirmasi pertama intervensi internasional tingkat tinggi untuk menyatukan kembali keluarga dengan anak-anak yang dideportasi secara paksa.
Juru bicara ICRC, Jason Straziuso, mengatakan organisasi itu berhubungan dengan Lvova-Belova “sejalan dengan mandatnya untuk memulihkan kontak antara keluarga yang terpisah dan memfasilitasi reunifikasi jika memungkinkan.”
Investigasi Associated Press mengungkapkan keterlibatan Lvova-Belova dalam penculikan dan menemukan upaya terbuka untuk menempatkan anak-anak Ukraina untuk diadopsi di Rusia.
Lvova-Belova mengatakan dalam pertemuan tidak resmi Dewan Keamanan PBB hari Rabu bahwa anak-anak itu diambil untuk keselamatan mereka, bukan diculik, klaim yang ditolak secara luas oleh masyarakat internasional.
Jumlah pasti anak-anak Ukraina yang dibawa ke Rusia sulit ditentukan, dan jumlah dari negara-negara yang bertikai sangat berbeda.
Sebuah pernyataan yang diposting hari Rabu di Twitter oleh duta besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, mengatakan lebih dari 19.500 anak telah diambil dari keluarga atau panti asuhan mereka dan dideportasi secara paksa. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...