Ukraina Tuduh Rusia Membakar Bangunan Gereja Ortodoks
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Sebuah gereja Ortodoks yang dibuat dari kayu di salah satu situs Gereja Ortodoks paling suci di Ukraina dibakar pada hari Sabtu (4/6), kata otoritas gereja, di tengah pertempuran sengit di Donbas antara pasukan Rusia dan Ukraina.
Pihak Ukraina menyalahkan pasukan Rusia atas kebakaran itu. “Akibat pertempuran, kebakaran skala besar terjadi di wilayah All Saints Skete of the Holy Dormition Sviatogirsk Lavra,” kata pernyataan mereka. “Api benar-benar melalap bagian utama gereja dan biara,” tambahnya.
Pertempuran baru-baru ini antara Rusia dan Ukraina berpusat di wilayah timur Lugansk dan Donetsk setelah Moskow gagal merebut ibu kota Kiev pada awal invasi.
Menteri Kebudayaan Ukraina, Oleksandr Tkachenko, menyalahkan pasukan Rusia atas kebakaran itu dalam sebuah posting di media sosial. Dia mengatakan sekitar 300 pengungsi Ukraina telah mencari perlindungan di gereja itu, termasuk 60 anak-anak.
Rusia terus "membuktikan ketidakmampuannya untuk menjadi bagian dari dunia yang beradab," katanya dalam pernyataan yang mengutuk serangan itu.
Gumpalan asap hitam dan api membubung dari kubah bawang dari sebuah struktur gereja dalam gambar tanpa atribut yang dia posting menyertai pernyataan itu.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita TASS yang dikelola negara bahwa militernya tidak melakukan operasi militer di wilayah tersebut.
Situs tersebut memiliki salah satu gereja kayu terbesar di Ukraina dan dilaporkan telah terlibat dalam pertempuran beberapa kali dalam sebulan terakhir.
Fasilitas tersebut dipandang sebagai salah satu dari tiga situs paling suci di Ukraina bagi penganut Kristen Ortodoks. Sebelum perang, situs itu menarik ribuan peziarah setahun. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...