Ulama Irak Peringatkan Assad Bisa Bernasib Seperti Kadhafi
NAJAF, SATUHARAPAN.COM - Ulama Irak Moqtada Sadr pada Selasa (11/4) memperingatkan Presiden Suriah Bashar al-Assad bahwa dia berisiko menghadapi nasib serupa dengan pemimpin Libya yang dibunuh Moamer Kadhafi jika dia tidak mundur.
Ulama eksentrik tersebut pekan lalu mengecam dugaan penggunaan senjata kimia mematikan oleh pasukan Assad terhadap warga sipil, menjadi salah satu dari segelintir pemimpin Syiah yang secara terang-terangan menantang legitimasi presiden Suriah itu.
Sadr mengeluarkan pernyataan baru pada Selasa yang menegaskan kembali sikapnya.
“Saya mendesaknya untuk mundur guna menjaga reputasi Mumanaa dan untuk menghindari nasib seperti Kadhafi,” katanya, menggunakan kata yang merujuk kepada “front perlawanan” antinegara Barat yang meliputi Hizbullah Lebanon, Iran dan Suriah.
Pemimpin Libya Kadhafi ditangkap dan dibunuh secara brutal pada 2011 setelah berkuasa selama 42 tahun saat berusaha melarikan diri ke Sirte, kampung halamannya, sementara pemberontak yang didukung NATO mendekat.
Serangan kimia yang diduga dilancarkan rezim Assad menewaskan 87 warga sipil, termasuk 31 anak-anak, di kota Suriah yang dikuasai pemberontak Khan Sheikhun pada 4 April.
Amerika Serikat (AS) kemudian menembakkan 59 rudal jelajah di pangkalan udara Shayrat di Suriah untuk menghukum Damaskus, terlepas dari penyangkalan mengenai keterlibatannya dalam serangan mematikan tersebut.
Sadr, yang memimpin milisi yang melawan pendudukan AS di Irak, juga mengecam serangan rudal Amerika, mendesak semua pihak yang terlibat dalam konflik Suriah untuk mundur.
Dia juga memberikan saran serupa untuk dua pemimpin lainnya: Presiden Yaman Abedrabbo Mansour Hadi dan Raja Bahrain Hamad.(AFP)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...