Ulama Radikal Inggris Diadili karena Berkhotbah Dukung ISIS
LONDON - SATUHARAPAN.COM Ulama dan pengkhotbah radikal Inggris, Anjem Choudary, yang memiliki sejumlah pengikut bergabung dengan organisasi ekstremis ISIS, pada hari Rabu (5/8) diajukan ke pengadilan oleh pemerintah inggir dengan dakwaan menghasut dan mengajak orang untuk bergabung dengan ISIS.
Choudary bersama dengan rekannya, Mohammed Mizanur Rahman, didakwa "mengundang dukungan" untuk ISIS sejak tanggal 29 Juni 2014 hingga 6 Maret 2015, berdasarkan laporan Kepolisian Metropolitan London. Keduanya diharuskan muncul di Pengadilan Westminster Magistrates pada hari Rabu.
Kedua orang ini didakwa melakukan advokasi atas nama ISIS, "dalam berbagai kuliah individu dan menyebarkannya secara online," kata Sue Hemming, kepala divisi kontraterorisme di kejaksaan Inggris.
"Kami telah menyimpulkan bahwa ada bukti yang cukup dan demi kepentingan umum untuk menuntut Anjem Choudary dan Mohammed Rahman atas upaya mereka menghimpun dukungan untuk ISIS," katanya, tanpa memberikan rincian tambahan.
Choudary, 48, dan Rahman, 32, ditangkap pada bulan September karena dicurigai menjadi anggota ISIS yang merupakan organisasi terlarang di Inggris. Sejak itu, mereka bebas dengan jaminan.
Choudary secara luas dikenal di Inggris karena pandangan-pandangannya yang ekstrem. Dia memuji serangan terhadap Amerika Serikat pada 11 September 2001, dan pengeboman di London pada 7 Juli 2005.
Dia membantu mendirikan sebuah organisasi Islam, Al-Muhajirun (sekarang dilarang di Inggris) bersama dengan ulama lain, Omar Bakri Muhammad, yang telah dilarang masuk Inggris karena khotbah-khotbahnya yang ekstrem. Bakri kini menghadapi tuduhan terorisme di Lebanon.
Choudary juga terlibat dengan organisasi Islam lainnya, termasuk Islam4UK, sebuah kelompok terlarang. Beberapa anggota penerus organisasi ini diketahui telah bergabung dengan ISIS dan Choudary dicatat pernah mengatakan ingin tinggal di kekhalifahan Muslim yang ingin didirikan ISIS.
"Pengikut Anjem Choudary jumlahnya sangat kecil, mungkin 100 atau 200," kata Shiraz Maher, seorang peneliti senior di Center for the Study of Radicalization di King's College, London. Meskipun demikian,pengikut Choudary dikenal fanatik dan sangat berdedikasi.
Setidaknya 600 warga Inggris telah bergabung dengan ISIS, dan sekitar 50 tewas berjuang untuk kelompok itu. Yang termuda dikenal berusia 16 tahun.
Editor : Eben E. Siadari
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...