Ulama Sunni Irak Kecam Seruan Syiah
DOHA QATAR, SATUHARAPAN.COM – Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional mengecam seruan untuk Syiah Irak melawan serangan militan jihadis di Irak utara yang disebut sebagai “revolusi Sunni".
Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional yang berpusat di Doha pada Sabtu (14/6) mengatakan perkembangan di Irak adalah hasil dari penindasan dan pengucilan minoritas masyarakat Sunni Arab yang menginginkan kebebasan di Irak.
Persatuan Cendekiawan Muslim Internasional yang dipimpin ulama berpengaruh Yusuf al Qaradawi, yang terkait dengan Ikhwanul Muslimin, mencela fatwa fatwa sektarian yang menyerukan orang-orang Syiah ipersenjatai. Yusuf al Qaradawi menyebut hal itu akan mengarah pada perang sektarian yang saling menghancurkan.
"Kami mendesak saudara-saudara Syiah di Irak dan di tempat lain, dan Sunni, menghindar menjadi bahan bakar perang sektarian mengerikan, dan menyerukan mereka untuk bersama dengan saudara Sunni mereka untuk mencari jalan keluar yang layak," kata Yusuf al Qaradawi.
Ribuan relawan Syiah dilaporkan telah mendaftar untuk bergabung berperang melawan militan jihadis setelah mendengar seruan ulama terkemuka Syiah Ayatollah Ali al Sistani.
Sebuah serangan besar, dipelopori kelompok jihadis yang sangat kuat Negara Islam Irak dan Levant (ISIL, disebut juga ISIS), juga melibatkan pendukung almarhum diktator Saddam Hussein, telah membanjiri sebagian besar Irak utara dan tengah sejak Senin.
Persatuan cendekiawan itu juga mengatakan pemberontakan "tidak mungkin dipimpin oleh satu partai Islam," yang mengacu ke ISIS. Jihadis ISIS tidaklah menggambarkan "revolusi Sunni habis-habisan."
"Ini bukan sebuah revolusi melawan kaum Syiah. Hal ini bertujuan untuk memulihkan hak-hak yang sah, "kata Yusuf al Qaradawi.
Dia menyerukan pembentukan sebuah pemerintah persatuan nasional Irak. (alarabiya.net)
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...