Umat Kristen AS Diimbau Berpakaian Oranye Simbol Melawan ISIS
PENNSYLVANIA, SATUHARAPAN.COM – Sebuah kampanye baru tengah melanda gereja-gereja di Amerika Serikat yang meminta umatnya mengenakan pakaian atau pita berwarna oranye, untuk meningkatkan perhatian kepada umat Kristen yang meninggal dieksekusi oleh kelompok jihadis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS.
Warna oranye dipilih untuk melambangkan pakaian berwarna serupa yang dikenakan oleh para sandera kelompok teroris itu, termasuk 20 orang warga Kristen Koptik Mesir yang dipenggal bulan lalu di Libya. Kampanye ini timbul menyusul pernyataan Paus Fransiskus yang meminta perhatian umat atas penganiayaan modern terhadap warga Kristen di seluruh dunia.
Pendeta Frank Karwacki dari gereja katolik Our Lady of Mount Carmel, Pa, berharap dapat menarik perhatian umat atas penderitaan orang Kristen yang dianiaya dengan mendorong anggota jemaatnya untuk memakai pita oranye dan pakaian berwarna senada.
"Kita semua adalah saudara dan saudari dalam Kristus," Pendeta Karwacki berkata kepada FoxNews.com. "Ini sangat menyedihkan bagaimana mereka disiksa-kita perlu untuk terus berdoa."
Karwacki mengatakan gerejanya telah lama berdoa untuk orang Kristen yang dianiaya, tetapi dia terdorong untuk bertindak setelah melihat kehancuran yang terjadi oleh ISIS di Timur Tengah.
"Mereka menghancurkan gereja-gereja kuno dan membunuh begitu banyak umat Katolik di sana," katanya. "Saya berharap bahwa paroki dan gereja-gereja lain" bergabung dengan kampanye oranye.
Usahanya tersebut diikuti oleh orang lain, termasuk penulis Katolik, Rey Flores, yang menyatakan 'Orange adalah warna baru Kemartiran' dalam sebuah artikel untuk The Wanderer.
"Kita telah melihat foto dari orang-orang Kristen ini dieksekusi setiap hari," kata Flores kepada FoxNews.com.
Stray Kids Posisi Pertama Billboard dengan Enam Lagu
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Grup idola asal Korea Selatan Stray Kids berhasil menjadi artis pertama d...