Umat Kristen Diminta Doakan dan Sumbang Korban Gempa Ekuador
QUITO, SATUHARAPAN.COM – Kelompok lembaga non pemerintah Christian Aid Mission segera mengirim tim guna membantu korban bencana gempa bumi di Ekuador.
“Umat Kristiani di mana saja dapat berdoa. Kadang-kadang kita lupa bahwa doa orang percaya adalah senjata paling kuat. Doa membuat perbedaan dan kita semua bisa berdoa agar orang diselamatkan dari reruntuhan bangunan,” kata Direktur Christian Aid Mission Wilayah Amerika Latin, Rosa Contreras Hart seperti diberitakan Christian Post, hari Kamis (21/4).
Contreras mengemukakan dengan adanya musibah gempa keluarga harus tetap bersatu, Tuhan akan membantu memulihkan korban terluka. “Bencana ini akan menyadarkan banyak orang untuk percaya kepada Kristus,” kata Rosa.
Christian Aid Mission adalah salah satu kelompok yang mengumpulkan dana untuk pembelian barang-barang yang diperlukan untuk membantu yang tertimpa bencana. Rosa menjelaskan kondisi kesehatan penduduk Ekuador yang tertimpa bencana akan berdampak selama beberapa minggu ke depan, sehingga Christian Aid Mission akan mengumpulkan banyak donasi.
Rosa mengatakan donasi akan dikumpulkan sampai benar-benar ada kesiapan pemerintah Ekuador dalam membangun negara tersebut.
“Ingat selalu kepada saudara-saudara kita di dalam Kristus yang membutuhkan. Jika Tuhan memanggil seseorang untuk berderma, maka sesungguhnya akan ada banyak organisasi Kristen yang akan membantu mengirimkan tim,” kata Rosa.
Rosa menambahkan Christian Aid Mission dalam kegiatan sehari-hari mengumpulkan dana dalam misi bencana, dan telah mengirim 100 persen dari sumbangan yang akan disalurkan ke pemerintah dari negara yang terdampak bencana, kemudian dari pemerintah akan menyalurkan ke daerah terdampak bencana.
Rosa mengatakan kebutuhan fisik yang paling mendesak bagi para korban adalah air, makanan, tempat tinggal dan pakaian.
“Secara emosional, keluarga telah kehilangan orang yang dicintai. Ada kesedihan yang luar biasa karena biasanya ada seseorang untuk mendengarkan keluh kesah kita. Sekarang kita juga membawa tim psikolog,” kata Rosa.
Rosa menjelaskan Christian Aid Mission akan bekerja sama dengan pemerintah kota Machala, Ekuador. Dalam tim yang dibawa Christian Aid Mission terdapat seorang pendeta yang juga merupakan seorang psikolog.
Rosa menambahkan beberapa tantangan terbesar bagi kelompok bantuan antara lain melonjaknya harga kebutuhan makanan, kurangnya transportasi dari pemerintah negara yang bersangkutan karena sarana prasarana infrastruktur terbengkalai.
Jumlah Korban Bertambah
Menurut The Indian Panorama, hari Jumat (22/4) Deputi Menteri Dalam Negeri Ekuador, Diego Fuentes mengatakan 2.000 orang dilaporkan hilang ke Badan Pendataan yang dibentuk pemerintah untuk melacak para korban. Namun, belum diketahui dengan pasti apakah orang-orang tersebut telah ditemukan atau belum.
Sementara itu Kantor Kejaksaan Ekuador mengatakan pada hari Kamis (21/4) dalam laporan terbaru bahwa jumlah korban meninggal dunia akibat gempa tersebut mencapai 577 jiwa. Setidaknya 13 warga asing dari berbagai negara termasuk di antara orang mati. (christianpost.com/nriworld.net).
Editor : Eben E. Siadari
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...