Umat Kristen Kecam Resolusi UNESCO tentang Masjid Al Aqsa
YERUSALEM, SATUHARAPAN.COM - Umat Kristen di Israel berkumpul di Yerusalem mengecam resolusi UNESCO pekan ini yang hanya menggunakan nama Islam untuk sebuah puncak bukit yang oleh rakyat Yahudi dihormati dengan nama Temple Mount.
Kantor berita AP mengutip pernyataan Pendeta Malcolm Hedding yang berkata di hadapan ribuan orang Kristen menghadiri perayaan tahunan Hari Raya Pondok Daun bahwa resolusi yang disetujui oleh UNESCO hari Selasa itu adalah sejenis keputusan Nazi.
Ia mengatakan, "Ketika Anda mengambil identitas dan sejarah umat dari mereka, Anda telah mengambil alasan keberadaan mereka."
Israel mengatakan resolusi UNESCO yang berjudul "Pendudukan Palestina" menyangkal hubungan Yahudi dengan Tembok Barat, situs paling suci di mana orang Yahudi mempergunakannya sebagai tempat berdoa.
Atas dukungan itu, Ronald Lauder, presiden dari World Jewish Congress, mengucapkan terima kasih kepada umat Kristen lewat sebuah pesan yang direkam dan disiarkan pada pertemuan itu. Ia berterimakasih kepada umat Kristen Israel atas kesediaan berdiri bersama orang-orang Yahudi dan dengan "negara Yahudi Israel."
Sementara itu, Kenneth Meshoe, seorang legislator dari Afrika Selatan yang tengah mengunjungi Israel, mengeritik Israel yang sangat lambat merangkul kalangan Kristen untuk mencegah disetujuinya resolusi UNESCO yang menghapus kaitan antara Yahudi dengan Temple Mount.
Kenneth Meshoe, dari African Christian Democratic Party, menyesalkan lambatnya Yerusamen memobilisasi kalangan Kristen dari seluruh dunia. Ia mengatakan jika umat Kristen di berbagai negara di dunia mengetahui hal ini, mereka akan ikut membantu Israel mempertahankan haknya.
Selasa lalu UNESCO mengadopsi resolusi yang secara keras mengkritik kebijakan Israel di sekitar kompleks Masjidil Aqsa atau yang disebut sebagai Temple Mount oleh umat Yahudi.
Teks resolusi tersebut menyebut keseluruhan kompleks Masjidil Aqsa hanya dengan nama yang dikenal umat Muslim yaitu Al Aqsa dan Haram Al Haram Al Sharif. Dengan resolusi ini, UNESCO menolak adanya hubungan antara Israel dengan situs umat Yahudi, Temple Mount dan Tembok Ratapan di Yerusalem sekaligus mengakui Masjidil Aqsa sebagai situs warisan budaya umat Islam.
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...