Loading...
INDONESIA
Penulis: Febriana Dyah Hardiyanti 14:29 WIB | Jumat, 15 Juli 2016

UMNO Pendukung Korupsi, Mahathir Buat Partai Baru

Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, berbicara kepada para pendukungnya (Foto: EPA/Ahmad Yusni)

MALAYSIA, SATUHARAPAN.COM - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, mengumumkan rencana untuk membentuk partai baru yang akan bergabung dengan aliansi oposisi dalam upaya untuk menggulingkan penguasa Barisan Nasional (BN), suatu koalisi yang dipimpin oleh Perdana Menteri, Najib Razak, yang akhir-akhir ini diguncang skandal.

Spekulasi bahwa Mahathir (91 tahun) yang merupakan Perdana Menteri terlama Malaysia dalam rencananya melahirkan satu par­tai bersama dengan tiga man­tan pemimpin Organisasi Nasio­nal Malaysia Bersatu (UMNO) lainnya, yang saat ini dipimpin Najib, telah tersebar luas selama seminggu terakhir.

"Kami yang menentang Najib tidak bisa meraih kemenangan kecuali kita bekerja bersama-sama sebagai koalisi," kata Mahathir, hari Jumat (15/7).

Dikatakan olehnya bahwa ia tidak akan mengikuti pemilihan umum berikutnya yang dijadwalkan akan digelar pada tahun 2018, atau memposisikan dirinya sebagai calon perdana menteri.

Mahathir telah mengkritik keras penanganan Najib atas skandal keua­ngan negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dan mendesaknya untuk mundur.

Mahathir, ketika ditanya apakah mantan tiga pemimpin partai terbesar di Malaysia, United Malays National Organisation (UMNO), -Muhyiddin Yassin, Mukhriz Mahathir, dan Shafie Apdal- akan bergabung di partai barunya, ia mengatakan bahwa ia sangat terbuka atas ide tersebut.

Mahathir mengatakan ia dan rekan-rekan kerjanya belum memutuskan apakah partai baru akan mewakili mayoritas Muslim Melayu atau menghindari pemetaan rasial. Dia juga tidak memberikan kerangka waktu pasti kapan partai akan dibentuk.

Bulan lalu, Najib meng­umumkan ke­putusan dewan tinggi UMNO untuk meme­cat Muhyiddin, yang saat itu menjabat wakil presiden, dan putra Ma­hathir, mantan Menteri Besar Ke­dah Mukh­riz, dari partai tersebut.

Keduanya telah dengan keras meng­kritik Najib, me­nyerukannya untuk mun­dur menyusul dugaan atas korupsi dan keliru dalam pengurusan 1MDB.

Wakil Presiden UMNO, Shafie, kemudian berhenti dari partai sebagai bentuk pro­tes terhadap penundaan penskorsan satu penyelidikan atas tindakannya dalam interogasi penanganan Najib atas 1MDB.

Pada bulan Februari tahun ini, Maha­thir berhenti dari UMNO, dan mengatakan partai itu sebagai “pendukung korupsi” di ba­wah kepemimpinan Najib. (echo.net.au)

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home