UMNO Pendukung Korupsi, Mahathir Buat Partai Baru
MALAYSIA, SATUHARAPAN.COM - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Mahathir Mohamad, mengumumkan rencana untuk membentuk partai baru yang akan bergabung dengan aliansi oposisi dalam upaya untuk menggulingkan penguasa Barisan Nasional (BN), suatu koalisi yang dipimpin oleh Perdana Menteri, Najib Razak, yang akhir-akhir ini diguncang skandal.
Spekulasi bahwa Mahathir (91 tahun) yang merupakan Perdana Menteri terlama Malaysia dalam rencananya melahirkan satu partai bersama dengan tiga mantan pemimpin Organisasi Nasional Malaysia Bersatu (UMNO) lainnya, yang saat ini dipimpin Najib, telah tersebar luas selama seminggu terakhir.
"Kami yang menentang Najib tidak bisa meraih kemenangan kecuali kita bekerja bersama-sama sebagai koalisi," kata Mahathir, hari Jumat (15/7).
Dikatakan olehnya bahwa ia tidak akan mengikuti pemilihan umum berikutnya yang dijadwalkan akan digelar pada tahun 2018, atau memposisikan dirinya sebagai calon perdana menteri.
Mahathir telah mengkritik keras penanganan Najib atas skandal keuangan negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB) dan mendesaknya untuk mundur.
Mahathir, ketika ditanya apakah mantan tiga pemimpin partai terbesar di Malaysia, United Malays National Organisation (UMNO), -Muhyiddin Yassin, Mukhriz Mahathir, dan Shafie Apdal- akan bergabung di partai barunya, ia mengatakan bahwa ia sangat terbuka atas ide tersebut.
Mahathir mengatakan ia dan rekan-rekan kerjanya belum memutuskan apakah partai baru akan mewakili mayoritas Muslim Melayu atau menghindari pemetaan rasial. Dia juga tidak memberikan kerangka waktu pasti kapan partai akan dibentuk.
Bulan lalu, Najib mengumumkan keputusan dewan tinggi UMNO untuk memecat Muhyiddin, yang saat itu menjabat wakil presiden, dan putra Mahathir, mantan Menteri Besar Kedah Mukhriz, dari partai tersebut.
Keduanya telah dengan keras mengkritik Najib, menyerukannya untuk mundur menyusul dugaan atas korupsi dan keliru dalam pengurusan 1MDB.
Wakil Presiden UMNO, Shafie, kemudian berhenti dari partai sebagai bentuk protes terhadap penundaan penskorsan satu penyelidikan atas tindakannya dalam interogasi penanganan Najib atas 1MDB.
Pada bulan Februari tahun ini, Mahathir berhenti dari UMNO, dan mengatakan partai itu sebagai “pendukung korupsi” di bawah kepemimpinan Najib. (echo.net.au)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...