UMP Terapkan Pola Perkuliahan Riset Kolaboratif
PALANGKA RAYA, SATUHARAPAN.COM – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, pada perkuliahan semester genap tahun akademik 2019/2020, mulai 24 Februari 2020 menerapkan pola perkuliahan riset kolaboratif.
“Terinspirasi dari kebijakan Kampus Merdeka yang dicanangkan Mendikbud, maka pola pembelajaran yang diterapkan pada seluruh Prodi di Fisipol dari yang sudah berjalan selama ini yaitu Kuliah Kelas, dan Kuliah Lapangan ditambahkan lagi dengan riset kolaboratif,” kata Koordinator Gugus Kendali Mutu (GKM) Fisipol UMP, Farid Zaky Yopiannor, SSos, MSi di Palangka Raya, Rabu (19/2).
Pola perkuliahan riset kolaboratif yaitu, penugasan bagi dosen atau tenaga pengajar untuk memulai proses perkuliahan di awal semester, dengan membuat kontrak penelitian bersama seluruh mahasiswa di kelas.
Kontrak penelitian mahasiswa bersama dosen yang ditunjuk kepala program studi (Kaprodi ) tersebut, meliputi penelitian kelompok untuk setiap 5-6 mahasiswa ditambah nama dosen pendamping yang masuk dalam struktur penelitian, dan penelitian individu setiap mahasiswa.
Maka di akhir semester di setiap kelas Fisipol, rata-rata 30 orang mahasiswa itu akan menghasilkan 5-6 penelitian kelompok dan 30 hasil penelitian individu.
Suasana perkuliahan dengan memadukan pola riset kolaboratif tersebut, diharapkan dapat menambah semarak suasana pembelajaran dan bagi mahasiswa, menjadi terbiasa dan senang untuk melakukan kegiatan penelitian.
“Dari hasil diskusi bersama Dekan dan jajaran Fisipol UMP, target pola perkuliahan riset kolaboratif ini untuk penguatan kualitas lulusan yang lebih siap bersaing dalam lapangan kerja, karena sudah memiliki pemahaman tentang banyak keadaan dalam realitas sosial di luar kampus,” kata Fariz Zaky kepada Antara, didampingi Kaprodi S1 Ilmu Administrasi Negara Dr(Kand.) Irwani, SSos,MAP, Kaprodi Ilmu Komunikasi Dr(Kand.) HJunaidi, SH, MIkom, dan Pelaksana Kaprodi S2 MAP Dr(Kand.) Novianto Eko Wibowo,S.Sos,MAP.
Pola perkuliahan riset kolaboratif yang dibangun dengan suasana milenial, berbasis IT, dan menyenangkan bagi mahasiswa itu diberlakukan untuk setiap jenjang mulai dari mahasiswa baru semester ganjil (satu) tahun akademik 2020/2021, terus berlanjut di semester II, sampai semester V.
Dengan pola itu, setiap mahasiswa Fisipol UMP dapat menghasilkan lima penelitian kelompok, dan lima penelitian individu sejak semester I hingga semester V.
Sedangkan pada semester VI, mahasiswa menentukan satu di antara sejumlah penelitian yang telah dihasilkan untuk dipilih sebagai penelitian lanjutan dan berkedalaman sebagai syarat penelitian skipsi, dengan didampingi dosen pembimbing penelitian skripsi selama satu semester. Masuk semester VII maka mahasiswa sudah bisa mengikuti sidang ujian hasil penelitian skripsi sebagai syarat akhir studi di Prodi S1 Fisipol UMP.
Pola perkuliahan riset kolaboratif juga berlaku bagi mahasiswa Strata Dua (S2) Fisipol UMP untuk masa studi 4 semester, dengan sidang ujian tesis satu di antara tiga hasil penelitian kelompok, dan tiga penelitian individu yang sudah dijalani sejak semester I hingga III, dan semester IV penelitian lanjutan dan berkedalaman dijadikan tesis, sebagai syarat akhir studi di Prodi S2 Magister Administrasi Publik (MAP) Fisipol UMP.
“Uji coba pola perkuliahan riset kolaboratif yang diberlakukan mulai akhir Februari 2020, di Fisipol UMP setelah terlihat impact-nya selanjutnya akan didiskusikan ke tingkat universitas untuk diberlakukan secara menyeluruh,” katanya.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik satu dari enam fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Palangkaraya. Fisipol UMP memiliki tiga Program Studi yaitu S1 Ilmu Administrasi Negara dengan akreditasi A/unggul, Prodi S1 Ilmu Komunikasi, dan S2 Magister Administrasi Publik terakreaditasi B/Baik.
Prodi S2 MAP UMP sedang menunggu jadwal visitasi Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) untuk proses pengusulan menuju terakreditasi A/unggul dan prodi S1 Ilmu Komunikasi menuju terakreditasi B/baik. (Ant)
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...