UNESCO: 26 Juta Anak Putus Sekolah Akibat Konflik
NEW YORK, SATU HARAPAN.COM - Organisasi PBB yang menangani masalah pendidikan dan kebudayaan United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) mengatakan bahwa setengah dari 57 juta anak putus sekolah diakibatkan terkena dampak konflik bersenjata.
Laporan terbaru PBB memperingatkan organisasi pendidikan PBB tersebut agar cepat menindaklanjuti 28 juta anak putus sekolah yang berada di daerah konflik. Jumlah anak putus sekolah menurun dari 60 juta orang pada tahun 2008 menjadi 57 juta orang pada tahun 2011.
Namun berdasarkan laporan tersebut masih dinilai lambat dan belum terlihat manfaatnya dari kemajuan pendidikan di daerah konflik. Hanya 50% anak-anak yang bisa menikmati pendidikan naik dari 42% pada tahun 2008.
Setengah dari mereka masih berjuang untuk bisa menerima pendidikan di negara-negara yang mengalami konflik antara lain perempuan dan anak perempuan.
Makalah yang dirilis bersama lembaga Perlindungan Anak-Anak (Save The Children) dalam rangka memperingati ulang tahun ke-16 Malala Yousafzai seorang gadis Pakistan dalam memperjuangkan hak mendapat pendidikan.
Hari itu diperingati sebagai “Hari Malada” dan dalam penampilan pertamanya di publik sebagai pembicara Majelis Pemuda PBB di New York.
Terdapat 42% dari 28,5 juta anak yang berjuang untuk pergi ke sekolah di daerah Sub-Sahara Afrika, 19% terdapat di Asia Selatan dan Asia Barat dan 14% nya lagi terdapat di negara-negara Arab.
Sekitar 95% nya hidup di daerah yang berpenghasilan rendah dan menengah ke bawah.
“Angka pendidikan yang jarang tersebut dinilai akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh konflik,“ ujar Direktur Jenderal UNESCO, Irina Bokova.
Kepala UNESCO mengatakan bahwa negara-negara termiskin di dunia dan konflik bersenjata bukan hanya menghancurkan infrastruktur sekolah tetapi juga harapan dan ambisi seluruh generasi anak-anak.
Catatan tahun 2013 menunjukkan bahwa pangsa bantuan kemanusiaan untuk pendidikan mengalami penurunan dari 2% pada tahun 2009 menjadi 1,4% pada tahun 2011.
“Penurunan bantuan pendidikan tersebut menurun akibat karena dana yang dibutuhkan lebih besar dari tahun sebelumnya,“ ujar Direktur Pendidikan Keaksaraan Pauline Rose.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Joe Biden Angkat Isu Sandera AS di Gaza Selama Pertemuan Den...
WASHIGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, mengangkat isu sandera Amerika ya...