UNESCO Beri Penghargaan pada Jurnalis Palestina Yang Melaporkan dari Gaza
JALUR GAZA, SATUHARAPAN.COM-UNESCO pada hari Kamis (2/5) memberikan penghargaan kebebasan pers dunia kepada semua jurnalis Palestina yang meliput perang di Gaza, tempat Israel berperang melawan Hamas selama lebih dari enam bulan.
“Di masa kegelapan dan keputusasaan ini, kami ingin menyampaikan pesan solidaritas dan pengakuan yang kuat kepada para jurnalis Palestina yang meliput krisis ini dalam keadaan yang begitu dramatis,” kata Mauricio Weibel, ketua juri profesional media internasional.
“Sebagai umat manusia, kita berhutang besar atas keberanian dan komitmen mereka terhadap kebebasan berekspresi.”
Audrey Azoulay, direktur jenderal organisasi PBB untuk pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan, (UNESCO) mengatakan penghargaan tersebut merupakan “penghargaan atas keberanian jurnalis menghadapi keadaan sulit dan berbahaya”.
Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) yang berbasis di New York, setidaknya 97 anggota pers telah terbunuh sejak perang pecah pada bulan Oktober, 92 di antara mereka adalah warga Palestina.
Perang tersebut dimulai dengan serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel yang mengakibatkan kematian 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFPatas angka resmi Israel.
Israel memperkirakan 129 tawanan yang ditangkap militan selama serangan mereka masih berada di Gaza. Militer mengatakan 34 di antara mereka tewas.
Serangan balasan Israel terhadap Hamas telah menewaskan sedikitnya 34.596 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan Palestina. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Dampak Childfree Pada Wanita
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Praktisi Kesehatan Masyarakat dr. Ngabila Salama membeberkan sejumlah dam...