UNESCO: Penghancuran Palmyra Kerugian Sangat Besar
SUDAN, SATUHARAPAN.COM – Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (UNESCO) memperingatkan bahwa penghancuran terhadap situs Warisan Dunia UNESCO di Palmyra, Suriah, akan menjadi "kerugian yang sangat besar bagi kemanusiaan."
Pernyataan itu disampaikan Direktur UNESCO, Irina Bokova, terkait kasi kelompok ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang merebut kota kuno di Suriah itu.
"Palmyra adalah situs Warisan Dunia yang luar biasa di wilayah padang pasir. Kerusakan apapun pada Palmyra bukan hanya akan menjadi kejahatan perang, tapi juga kerugian yang sangat besar bagi kemanusiaan," kata Irina Bokova dalam sebuah pesan video yang diterbitkan oleh badan yang berbasis di Paris itu, seperti dikutip AFP.
Eksekusi 17 Orang
Sementara itu, dilaporkan bahwa pada hari Kamis (21/5) ISIS mengeksekusi sedikitnya 17 orang, termasuk warga sipil di Lapmyra. "negara Islam mengeksekusi 17 orang, termasuk warga sipil dan pejuang loyalis. Setidaknya empat dari mereka dipenggal kepalanya," kata Rami Abdel Rahman, Direktur Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia.
Dia mengatakan warga sipil yang dihukum itu bekerja untuk dewan administrasi lokal, sedangkan lainnya pejuang dan setidaknya satu milisi yang pro pemerintah Suriah. "Mereka dituduh bekerja sama dengan rezim," kata Abdel Rahman.
Seorang aktivis Suriah mengatakan kepada AFP melalui Facebook bahwa ISIS memerintahkan warga untuk tinggal di dalam rumah. "ISIS mencegah warga meninggalkan rumah mereka dan menyisir rumah-rumah warga sipil" untuk menemukan loyalis rezim, kata aktivis yang menyebut dirinya Mohammad Hassan al-Homsi.
Dia mengatakan berbicara melalui telepon kepada orang-orang di Palmyra yang mengatakan kepadanya mereka ingin melarikan diri kota itu, tapi takut melakukannya setelah mendengar tentang laporan eksekusi, terutama pemenggalan kepala.
Menurut Observatorium itu, setidaknya 460 orang meninggal dalam pertempuran di Palmyra yang dimulai pada 13 Mei, termasuk 49 orang yang dieksekusi oleh kelompok jihad itu, sembilan di antara mereka adalah anak-anak.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...