UNHCR Peringatkan Pengungsi di Eropa Jangan Diidentikkan Teroris
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Badan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk urusan Pengungsi (UNHCR) memperingatkan penduduk Eropa jangan memberi stigma label negatif kepada pengungsi di Eropa bahwa mereka adalah penyebab tragedi serangan berdarah di Paris yang menewaskan ratusan nyawa melayang.
“Mayoritas mereka yang datang ke Eropa yang melarikan diri penganiayaan atau efek yang mengancam jiwa konflik dan tidak dapat mencapai keselamatan di Eropa oleh jalan alternatif, tidak pantas bagi kita untuk memberi mereka stigma buruk,” kata Melissa Fleming, juru bicara Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR), mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Selasa (17/11).
"Banyak pengungsi yang melarikan diri ekstremisme dan terorisme sejak orang yang terkait dengan serangan Paris," dia menambahkan.
Badan pengungsi juga prihatin tentang laporan mengatakan bahwa salah satu penyerang Paris telah memasuki Eropa melalui saluran yang digunakan oleh pengungsi. Melissa menggarisbawahi pentingnya menegakkan integritas sistem suaka di bawah Konvensi Pengungsi 1951, yakni sistem mekanisme penerimaan, pendaftaran dan penyaringan yang efektif telah didorong oleh UNHCR dari awal.
Program relokasi yang dapat meningkatkan manajemen dan stabilisasi arus pengungsi di tanah Eropa juga didukung oleh lembaga.
"Kami prihatin tentang reaksi oleh beberapa negara untuk mengakhiri program yang dimasukkan ke dalam tempat, dan negara tersebut mundur dari komitmen yang dibuat untuk mengelola krisis pengungsi (yaitu relokasi), atau mengusulkan pendirian,” Melissa mencatat.
Dia menyoroti bahaya menggunakan pilihan kata yang buruk dan dapat menimbulkan cultural shock bagi pengungsi. “Apabila kita menggencarkan paham xenophobia di tengah-tengah masyarakat Eropa, maka ini hanya akan menambahk ketakutan mereka, karena dapat digunakan untuk keuntungan kelompok-kelompok ekstremis di masa depan,” kata dia. (xinhuanet.com).
Editor : Bayu Probo
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...