Uni Eropa Kecam Referendum Rusia, dan Tidak Mengakuinya

BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Uni Eropa pada hari Rabu (28/9) mengecam suara pencaplokan "ilegal" yang diadakan Rusia di empat wilayah pendudukan di Ukraina dan hasil "palsu" mereka, kata kepala kebijakan luar negeri blok itu, Josep Borrell.
"Uni Eropa mengecam penyelenggaraan 'referenda' ilegal dan hasil palsu mereka," kata Borrell di Twitter.
“Ini adalah pelanggaran lain terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, di tengah pelanggaran sistematis hak asasi manusia,” katanya.
Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, tweeted: “Referendum palsu. Hasil palsu. Kami tidak mengakui keduanya.”
Pada hari Selasa (27/9), kepala NATO, Jens Stoltenberg, menyebut pemungutan suara yang diselenggarakan oleh Moskow di wilayah Ukraina yang diduduki sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional" yang "tidak memiliki legitimasi."
Pihak berwenang yang didirikan Kremlin di wilayah tersebut telah mengklaim bahwa surat suara telah diarahkan oleh Rusia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, diperkirakan pada hari Jumat (30/9) akan mendeklarasikan wilayah-wilayah itu dan mencaplok sebagai bagian Rusia, berada di bawah perlindungan senjata nuklirnya. (AFP)
Editor : Sabar Subekti

Tentara Ukraina Menolak Desakan Perdamaian Trump-Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pembicaraan perdamaian pekan ini antara Rusia dan Amerika Serikat yang bertuju...