Uni Eropa Minta G-20 Dorong Rusia Kembali ke Kesepakatan Biji-bijian
BRUSSELS, SATUHARAPAN.COM-Uni Eropa meminta negara-negara G-20 untuk mendorong Rusia untuk melanjutkan kesepakatan yang memungkinkan ekspor biji-bijian Ukraina melalui Laut Hitam, sepucuk surat yang dilihat oleh AFP pada hari Kamis (3/8) mengatakan.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, mengatakan kepada para diplomat top G-20 bahwa sektor pertanian Rusia adalah "penerima manfaat utama" penarikan Moskow dari perjanjian yang ditengahi PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa).
“Rusia akan mendapatkan keuntungan lebih lanjut dari harga pangan yang lebih tinggi dan meningkatkan pangsa pasarnya sendiri di pasar biji-bijian global dengan sangat membatasi kapasitas pesaing utamanya untuk mengekspor,” tulisnya dalam surat tertanggal hari Senin (31/7).
Dia mengatakan Rusia sekarang menawarkan potongan harga kepada negara-negara berkembang yang rentan karena "berpura-pura memecahkan masalah yang diciptakannya sendiri."
“Ini adalah kebijakan sinis yang sengaja menggunakan makanan sebagai senjata untuk menciptakan ketergantungan baru dengan memperburuk kerentanan ekonomi dan kerawanan pangan global,” tulis Borrell.
Pejabat UE mengatakan Rusia dapat dibujuk untuk kembali ke kesepakatan "jika komunitas internasional berbicara dengan suara yang jelas dan bersatu."
“Oleh karena itu, saya ingin meminta dukungan Anda dalam mendesak Rusia untuk kembali ke negosiasi, serta menahan diri untuk tidak menargetkan infrastruktur pertanian Ukraina,” katanya.
UE, dan pendukung utama Barat lainnya di Ukraina, telah mencoba meyakinkan kekuatan G-20 seperti India dan Brasil untuk menangani Rusia atas keputusannya untuk keluar dari kesepakatan biji-bijian.
Blok 27 negara itu telah dikunci dalam apa yang disebutnya "pertempuran narasi" dengan Moskow untuk menunjukkan kepada negara-negara berkembang bahwa Kremlin harus disalahkan atas ketidakstabilan harga pangan global.
Borrell mengatakan bahwa sementara Rusia dan pasukan penyerangnya mengganggu ekspor dari Ukraina, produsen pertanian utama, Uni Eropa berusaha untuk meningkatkan rute lain ke pasar.
Dia bersikeras bahwa sanksi UE terhadap Rusia tidak menargetkan ekspor makanan dan pupuk ke negara ketiga dan bahwa PBB telah menemukan cara untuk memastikan pembayaran ke Moskow dapat diproses. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Kekerasan Sektarian di Suriah Tidak Sehebat Yang Dikhawatirk...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penggulingan Bashar al Assad telah memunculkan harapan sementara bahwa war...